Longsor di Tambang Batu Bara Bunyu Barat, Polisi dan DLH Siap Lakukan Investigasi

  


Bulungan, tjahayatimoer.net – Sebuah video rekaman warga yang beredar luas di media sosial memperlihatkan momen terjadinya tanah longsor di area tambang batu bara milik PT Saka Putra Perkasa, yang berlokasi di Desa Bunyu Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Insiden ini terjadi pada Minggu siang (6/4/2025) sekitar pukul 13.30 WITA, di tengah kondisi cuaca yang sedang diguyur hujan gerimis.

Meskipun cukup mengkhawatirkan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa tersebut. Kapolsek Pulau Bunyu, AKP M. Arsha, mengonfirmasi bahwa peristiwa itu memang terjadi di lokasi pertambangan milik PT Saka Putra Perkasa.

"Benar, insiden longsor terjadi sekitar pukul 13.30 WITA saat cuaca mendung dan turun hujan ringan. Sejauh ini, tidak ada korban," kata Arsha dalam keterangannya kepada awak media.


Aktivitas Tambang Akan Dihentikan Sementara

Sebagai langkah antisipatif, pihak perusahaan menyatakan operasional tambang kemungkinan besar akan dihentikan sementara waktu, baik pada hari Senin atau dalam beberapa hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk meninjau ulang kondisi lapangan dan memastikan keselamatan pekerja serta peralatan tambang.

AKP Arsha juga menyebut bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi awal dengan pihak manajemen perusahaan. Namun, akses menuju lokasi longsor saat ini masih dibatasi, mengikuti protokol internal perusahaan.

“Besok kami akan mendampingi tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bulungan untuk melakukan tinjauan langsung ke lokasi kejadian,” jelas Arsha.


Polisi Tunggu Akses Masuk Lokasi

Menurut penuturan pihak kepolisian, hingga hari ini belum ada garis polisi yang dipasang di lokasi tambang. Hal ini dikarenakan prosedur standar operasional (SOP) perusahaan masih membatasi akses masuk ke area terdampak. Penyelidikan lebih lanjut pun baru akan dimulai setelah lokasi dinyatakan aman untuk dimasuki.

“Sejauh ini, kami belum bisa masuk ke area terdampak karena masih menunggu izin resmi dari internal perusahaan. Proses penyelidikan baru akan dilakukan setelah kunjungan bersama DLH,” tambahnya.


Dampak dan Kerugian Masih Dalam Penilaian

Informasi sementara menyebut bahwa kejadian ini tidak berdampak pada wilayah di luar area tambang. Namun, potensi dampak lingkungan tetap akan dievaluasi secara menyeluruh oleh tim gabungan.

"Untuk saat ini, dampak kerusakan di luar tambang belum ditemukan. Namun evaluasi lengkap akan kami lakukan besok bersama pihak terkait,” terang Arsha.

Besaran kerugian materiil akibat longsor belum dapat dipastikan, dan masih menunggu hasil kajian lapangan. Pemerintah daerah juga telah dihubungi guna melakukan pendampingan dan mengambil langkah mitigasi lanjutan jika diperlukan.


Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan dan pemantauan lingkungan secara berkala di sektor pertambangan, terutama saat musim hujan tiba. Masyarakat sekitar pun diimbau untuk tetap tenang sembari menunggu informasi resmi dari pihak berwenang.(Red.AL)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERESAHKAN !!! PT. LARASHATIKU ENVIRONMENTAL Disinyalir Lancarkan Dumping Sembarang Tempat.

Ada 6 Titik Indomaret Tanpa Izin, Gertak Persoalkan Toko Modern Siluman di 6 Titik.

Polda Jatim Dikritik karena Lambatnya Penanganan Kasus Rekayasa Pemilihan Kepala Desa