Lalu Lintas Kota Kediri Padat Saat Arus Balik, One Way dan ATCS Jadi Solusi Atasi Kemacetan

  


KOTA KEDIRI,  tjahayatimoer.net – Puncak arus balik Lebaran mulai terlihat pada Sabtu (6/4), dengan lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama Kota Kediri mengalami peningkatan signifikan. Antrean kendaraan terlihat mengular di beberapa titik strategis, meski kondisi terburuk berhasil dicegah berkat langkah antisipatif dari aparat dan dinas terkait.

Salah satu langkah taktis yang diambil adalah penerapan sistem satu arah (one way) secara situasional. Kebijakan ini sempat diterapkan di ruas Jalan Panglima Besar Soedirman pada Jumat (4/4) lalu, yang terbukti mampu mengurai kemacetan di sekitar kawasan Alun-Alun Kota Kediri, salah satu titik lalu lintas terpadat selama momen libur Lebaran.

"Karena kepadatan kendaraan terjadi di beberapa ruas seperti Jalan Brigjen Katamso, Jalan Urip Sumoharjo, dan simpang empat menuju Jembatan Bandar Ngalim, maka kami berlakukan one way untuk sementara," jelas Iptu Murnianto, Kepala Unit Turjawali Satlantas Polres Kediri Kota.

Meski hanya berlangsung sekitar satu jam, kebijakan itu memberikan efek signifikan dalam menurunkan tingkat kemacetan. Iptu Murnianto menegaskan bahwa rekayasa lalu lintas serupa masih mungkin dilakukan apabila volume kendaraan kembali membludak.

Sementara itu, pantauan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri menunjukkan bahwa lonjakan kendaraan sudah mulai terlihat sejak beberapa hari terakhir. Volume kendaraan pribadi menjadi penyumbang terbesar kepadatan lalu lintas.

Operator Area Traffic Control System (ATCS) Dishub Kota Kediri, Herdita Patriandi Narangga, menyampaikan bahwa ada peningkatan kendaraan hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

"Empat simpang yang paling sering mengalami kepadatan adalah Simpang Mrican, Simpang Semampir, Simpang Muning, dan Simpang Alun-alun. Puncak arus balik diperkirakan masih akan terjadi hingga Senin (7/4)," paparnya.

Dalam menghadapi kemacetan, Dishub melakukan pengaturan lalu lintas dengan menyesuaikan durasi lampu lalu lintas melalui sistem ATCS. Waktu lampu hijau diperpanjang di titik-titik tertentu yang dianggap krusial untuk mempercepat arus kendaraan.

“Kami mengatur fase lampu lalu lintas secara real-time, terutama di simpang yang padat. Setidaknya ada 23 titik persimpangan yang sudah terkoneksi dengan ATCS untuk membantu pengendalian lalu lintas,” jelas Herdita.

Selain rekayasa lalu lintas, Pemerintah Kota Kediri juga menjalankan program balik mudik gratis yang membantu ratusan warga kembali ke kota perantauan.

Sebanyak 200 warga diberangkatkan dari Terminal Tamanan pada Minggu pagi (6/4) melalui program ini. Dua unit bus melayani rute Kediri–Jakarta, dan dua unit lainnya untuk rute Kediri–Surabaya.

Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari kepedulian Pemkot terhadap warganya yang ingin kembali ke tempat kerja setelah libur panjang.

“Ini adalah tahun kedua program balik gratis digelar melalui Dishub. Tahun ini ada peningkatan kuota dan rute—tidak hanya Surabaya, tapi juga sampai Jakarta,” ungkapnya.

Dengan kombinasi antara kebijakan lalu lintas yang fleksibel dan program transportasi sosial seperti ini, Pemerintah Kota Kediri berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat di masa arus balik Lebaran.(RED.AL)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERESAHKAN !!! PT. LARASHATIKU ENVIRONMENTAL Disinyalir Lancarkan Dumping Sembarang Tempat.

Ada 6 Titik Indomaret Tanpa Izin, Gertak Persoalkan Toko Modern Siluman di 6 Titik.

Polda Jatim Dikritik karena Lambatnya Penanganan Kasus Rekayasa Pemilihan Kepala Desa