Gus Kautsar, Sosok Pendakwah Muda yang Menyegarkan Dakwah Pesantren dengan Sentuhan Kekinian

  


KEDIRI,  tjahayatimoer.net – Selama bulan suci Ramadan, koran ini menghadirkan edisi spesial yang menyoroti kiprah putra-putri kiai dari berbagai pondok pesantren di Kediri. Mereka adalah generasi penerus yang tetap setia menapaki jejak dakwah para orang tua mereka.

Salah satu tokoh muda yang sedang naik daun adalah Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, atau lebih dikenal dengan Gus Kautsar. Dakwahnya kini tidak hanya menggema di lingkungan pesantren, tetapi juga menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda.

Dengan gaya penyampaian yang ringan namun penuh makna, Gus Kautsar mampu menyampaikan nilai-nilai Islam secara santai namun tetap berbobot. Banyak jemaah yang menyukai pendekatan ceramahnya yang penuh canda namun sarat pelajaran.

Gaya dakwah seperti ini terbukti efektif menarik kalangan muda untuk lebih dekat dengan kajian agama. Terlihat dari antusiasme jemaah yang hadir dalam pengajiannya yang digelar di Pondok Pesantren Al Falah, Mojo, Kabupaten Kediri, tempat ia mengajar.


Teras Gubuk, Dakwah untuk Semua Kalangan

Pengajian yang diberi nama “Teras Gubuk” itu digagas khusus bagi masyarakat umum, bukan hanya untuk kalangan santri. Pesertanya datang dari berbagai daerah, tak hanya dari Kediri, bahkan hingga luar kota.

Yang menarik, komunitas motor seperti Vespa Lovers juga turut hadir. Hal ini tidak lepas dari hobi Gus Kautsar yang juga penggemar Vespa, menjadikannya sosok yang terasa dekat dan tidak berjarak.


Dakwah Lewat Media Sosial yang Relevan

Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan formal seperti sekolah atau universitas, Gus Kautsar mampu merangkul masyarakat dengan pendekatan modern. Konten-konten dakwahnya banyak tersebar di media sosial dan kerap masuk FYP TikTok, menandakan kuatnya daya tarik pesan dakwahnya di kalangan muda.

Salah satu materi ceramah yang sempat viral adalah saat Gus Kautsar menyampaikan empat golongan manusia yang tidak mendapat ampunan di bulan Ramadan, yaitu:

  1. Orang yang gemar minuman keras,

  2. Anak durhaka pada orang tua,

  3. Mereka yang memutus tali silaturahmi,

  4. Dan orang yang enggan memberi maaf.

Meskipun tema ini bukan hal baru dalam dunia dakwah, namun cara Gus Kautsar mengemas dan menyampaikannya terasa segar dan membumi. Ia mampu menghubungkan dalil dengan realitas kehidupan sehari-hari, membuat pendengar mudah memahami dan merenungi.


Menembus Sekat Tradisional, Merangkul Semua Kalangan

Meski berasal dari pesantren salaf yang dikenal kuat dengan pengajian kitab-kitab kuning, Gus Kautsar menunjukkan bahwa pesantren juga bisa adaptif terhadap zaman.

Dia mewakili wajah baru kiai muda yang tetap menjaga nilai-nilai keislaman, namun tidak menutup diri terhadap kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Bahkan, salah satu muridnya, Gus Iqdam, kini menjadi tokoh pendakwah muda terkenal lewat pengajian Sabilul Taubah di Blitar.


Gus Kautsar di Tengah Sorotan Media dan Artis

Selama Ramadan tahun ini, Gus Kautsar juga tampil secara reguler dalam program religi di salah satu stasiun televisi nasional. Ketenarannya semakin terlihat ketika dalam acara pernikahan putrinya, hadir tokoh-tokoh dari berbagai kalangan – dari para kiai, pejabat, hingga publik figur dan musisi seperti Denny Cak Nan.

Video singkat yang memperlihatkan Gus Kautsar berjoget santai di acara tersebut pun viral di media sosial, menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman tetap bisa hadir dalam suasana yang gembira dan humanis.


Pendekatan yang Membumi, Tangkal Radikalisme

Dakwah yang dilakukan Gus Kautsar dinilai mampu menembus berbagai lapisan masyarakat. Terutama generasi muda, yang rentan dengan pengaruh negatif di media sosial. Pendekatannya yang komunikatif dan relevan dengan realitas masa kini menjadi benteng dari penyebaran paham radikal dan ajaran menyimpang.


Gus Kautsar menjadi contoh nyata bahwa dakwah bisa tetap kuat akar nilai-nilainya, namun juga fleksibel dan inklusif. Sosoknya menginspirasi banyak anak muda untuk tetap dekat dengan ajaran agama tanpa merasa terasing dari perkembangan zaman.

Teruslah menginspirasi, Gus. Dakwahmu adalah angin segar bagi generasi hari ini.(RED.AL)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERESAHKAN !!! PT. LARASHATIKU ENVIRONMENTAL Disinyalir Lancarkan Dumping Sembarang Tempat.

Ada 6 Titik Indomaret Tanpa Izin, Gertak Persoalkan Toko Modern Siluman di 6 Titik.

Polda Jatim Dikritik karena Lambatnya Penanganan Kasus Rekayasa Pemilihan Kepala Desa