Tragedi Mudik: Mahasiswi UIN Datokarama Palu Meninggal dalam Kecelakaan di Parigi Moutong

 



Kediri, tjahayatimoer.net  – Momen mudik menjadi waktu yang paling dinantikan oleh keluarga yang ditinggalkan oleh anggota keluarganya yang merantau demi menempuh pendidikan atau mencari nafkah. Mudik membawa harapan untuk kembali berkumpul dan merayakan Hari Raya bersama orang-orang tercinta.

Namun, di tengah sukacita menyambut kepulangan para perantau, insiden kecelakaan sering kali menjadi ancaman yang tidak diharapkan, terutama saat arus mudik meningkat dalam beberapa hari menjelang Lebaran.

Duka mendalam menyelimuti keluarga seorang mahasiswi yang merantau ke kota lain untuk menempuh pendidikan. Mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa putri tercinta mereka pulang ke rumah dalam keadaan tidak bernyawa akibat kecelakaan tragis saat perjalanan menuju kampung halaman.

Sang ayah yang menerima kabar tersebut tak kuasa menahan kesedihan hingga jatuh pingsan karena tidak sanggup menerima kenyataan bahwa putri kecilnya telah pergi untuk selamanya.

Peristiwa memilukan ini menimpa Naila (19), mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, yang mengalami kecelakaan maut saat mudik ke kampung halamannya. Naila meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah truk, menyebabkan kendaraannya rusak parah.

Kecelakaan tersebut terjadi di Jalur Kebun Kopi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Selasa (25/3) lalu. Jenazah Naila kemudian dibawa pulang ke rumah keluarganya menggunakan mobil ambulans.

Kepergian gadis yang dikenal ramah dan santun ini turut meninggalkan duka mendalam bagi para tetangganya. Tangis haru mengiringi kedatangan jenazahnya, mengingat sosoknya yang begitu dikenal baik selama hidup.

Namun, yang semakin mengundang keharuan adalah temuan dalam tas yang dibawa oleh Naila. Saat barang-barangnya diperiksa, ditemukan sebuah mukena dan baju koko yang masih terbungkus rapi dalam plastik. Rupanya, kedua barang tersebut adalah hadiah yang telah disiapkannya untuk orang tuanya saat ia tiba di rumah.

Sayangnya, takdir berkata lain. Mukena dan baju koko itu bukan diserahkan langsung oleh Naila, melainkan disampaikan oleh tetangga dan sanak keluarga kepada kedua orang tuanya sebagai tanda kasih terakhir dari sang putri.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, terutama saat mudik Lebaran. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.(Red.AL)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERESAHKAN !!! PT. LARASHATIKU ENVIRONMENTAL Disinyalir Lancarkan Dumping Sembarang Tempat.

Ada 6 Titik Indomaret Tanpa Izin, Gertak Persoalkan Toko Modern Siluman di 6 Titik.

Polda Jatim Dikritik karena Lambatnya Penanganan Kasus Rekayasa Pemilihan Kepala Desa