Bulog Kediri Dukung Petani Jual Gabah ke Pemborong Asal Harga Menguntungkan

 


KEDIRI,  tjahayatimoer.net – Kepala Cabang Bulog Kediri, Imam Mahdi, merespons keputusan petani di Kabupaten Kediri yang memilih menjual gabah ke tengkulak atau pemborong. Ia menegaskan bahwa petani memiliki kebebasan untuk menentukan kepada siapa hasil panennya dijual.

Menurut Imam, yang terpenting adalah harga jual gabah lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Jika harga yang ditawarkan pemborong lebih tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Tidak masalah jika petani menjual gabahnya ke tengkulak atau pemborong, selama harga yang diberikan lebih tinggi dari HPP GKP (Harga Pokok Penjualan Gabah Kering Panen) yang sudah ditentukan pemerintah, yaitu Rp 6.500 per kilogram,” ujar Imam.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan harga gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kilogram. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, bahkan menegaskan bahwa keputusan ini berada di tangan presiden dan bukan lagi ranah kementerian atau pejabat lainnya.

Sudaryono menambahkan bahwa Presiden Prabowo berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya demi kesejahteraan rakyat. "Saat serapan Bulog tinggi, harga gabah ikut naik," ungkapnya melalui unggahan di akun media sosial pribadinya.

Di Kediri, Perum Bulog telah mengambil langkah konkret untuk mempermudah petani dalam menjual gabah mereka. Salah satunya dengan membentuk tim jemput gabah yang siap datang langsung ke lokasi panen. Selain itu, Bulog juga bersedia melakukan transaksi di tempat guna mempercepat proses penyerapan beras dari petani.

Upaya ini diharapkan dapat membantu petani dalam mendapatkan harga terbaik serta memastikan target penyerapan beras oleh Bulog tercapai secara optimal.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar