Jakarta, tjahayatimoer.net – Fakta baru terungkap terkait kehidupan pribadi Uswatun, korban mutilasi yang ditemukan beberapa waktu lalu. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan sumber terdekat, Uswatun diketahui telah menikah sebanyak tiga kali sebelum meninggal dunia. Namun, kehadiran suami ketiganya menjadi sorotan publik, terutama karena ia tidak hadir dalam prosesi pemakaman korban.
Pernikahan Uswatun
Uswatun diketahui pertama kali menikah di usia muda, namun pernikahan tersebut tidak berlangsung lama karena berbagai alasan yang tidak diungkapkan oleh keluarga. Pernikahan keduanya juga berakhir dengan perceraian setelah beberapa tahun bersama. Baru-baru ini, ia menikah untuk ketiga kalinya, namun hubungan ini disebut-sebut cukup rumit.
"Sebenarnya, kami sekeluarga tidak begitu mengenal dekat suami ketiganya. Mereka menikah belum lama, dan komunikasi mereka juga terlihat tidak baik," ujar salah satu anggota keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.
Suami Ketiga Tidak Hadir di Pemakaman
Saat prosesi pemakaman Uswatun berlangsung, banyak pihak memperhatikan bahwa suami ketiga korban tidak hadir. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan alasan ketidakhadirannya, mengingat situasi tragis yang menimpa korban.
"Kami juga tidak tahu kenapa dia tidak datang. Sejak kejadian ini terungkap, kami tidak bisa menghubunginya," lanjut anggota keluarga tersebut.
Polisi Masih Menyelidiki Kasus
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus mutilasi yang menewaskan Uswatun. Dugaan motif di balik pembunuhan tersebut masih simpang siur, namun hubungan pribadi korban menjadi salah satu fokus utama penyelidikan.
Kapolres setempat mengungkapkan bahwa mereka telah memanggil beberapa saksi, termasuk orang-orang terdekat korban. "Kami akan terus menggali informasi untuk memastikan keadilan bagi korban," ujar Kapolres dalam konferensi pers.
Dukungan Keluarga dan Masyarakat
Keluarga korban berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku dapat ditangkap. Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya terkait kehidupan pribadi korban.
"Kami hanya ingin fokus pada keadilan untuk Uswatun. Mohon doanya agar semuanya cepat selesai," ujar salah satu anggota keluarga korban dengan mata berkaca-kaca.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi luas tentang kekerasan dalam rumah tangga serta pentingnya perlindungan terhadap perempuan. Pihak berwenang berjanji akan mengusut tuntas kasus ini hingga tuntas
0 Komentar