Kota Mojokerto, tjahayatimoer.net – Rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto akhirnya tiba di sekolah setelah tragedi di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, yang merenggut nyawa empat siswa. Kedatangan mereka pada Selasa (28/1/2025) malam disambut haru dan isak tangis para orang tua yang telah menunggu sejak sore.
Sebanyak lima bus yang membawa siswa kelas 7 dan 8 tiba di halaman SMPN 7 Kota Mojokerto sekitar pukul 21.00 WIB. Begitu turun dari bus, para siswa langsung dihampiri orang tua mereka, terutama tujuh dari sembilan siswa yang selamat dari insiden terseret ombak di Pantai Drini.
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, dan Sekda Gaguk Try Prasetyo turut menyambut kepulangan para siswa. Ali memberikan motivasi kepada mereka agar tetap tegar menghadapi kejadian tragis ini.
"Saya ingin memastikan bahwa adik-adik harus tetap semangat. Mungkin ini pengalaman kelam, tapi kalian harus bangkit dan menghadapi masa depan dengan optimisme," ujar Ali di hadapan para siswa.
Duka Mendalam dan Doa Bersama
Tragedi di Pantai Drini merenggut nyawa empat siswa kelas 7C SMPN 7 Kota Mojokerto, yaitu Alfian Aditya Pratama (13), Rayhaki Fatqiyansyah (13), Magen Yusuf Adliqo (13), dan Rifki Yudha Pratama (13). Jenazah Alfian, Rayhaki, dan Magen telah dimakamkan di tempat tinggal masing-masing pada malam sebelumnya.
Ali juga mengajak para siswa untuk mendoakan dua korban selamat, Ariona Reza (13) dari kelas 7E dan Ahmad Muzaki (13) dari kelas 7C, yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di ICU RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
"Mari kita bersama-sama mendoakan teman-teman kita yang menjadi korban dan berharap dua siswa yang masih dirawat segera pulih," tambahnya.
Usai doa bersama, para siswa diizinkan pulang bersama orang tua masing-masing.
Kronologi Kejadian
Rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto berangkat pada Senin (27/1/2025) malam dengan lima bus yang mengangkut 257 siswa dan didampingi 16 guru. Mereka tiba di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Sekitar pukul 07.00 WIB, 13 siswa terseret ombak saat bermain di tepi pantai. Dari jumlah tersebut, sembilan siswa berhasil diselamatkan penjaga pantai, tiga siswa ditemukan meninggal dunia, dan satu siswa sempat hilang. Rifki Yudha Pratama, siswa yang sempat dinyatakan hilang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal pada pukul 07.30 WIB keesokan harinya.
Sembilan siswa yang selamat sempat dirawat di RSUD Saptosari Gunungkidul, sementara dua lainnya, Ariona dan Ahmad, dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta karena mengalami iritasi lambung akibat terlalu banyak menelan air laut.
Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi keluarga korban dan seluruh pihak terkait. Pemkot Mojokerto berjanji akan mengevaluasi kebijakan kegiatan outing class agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.(Red.AL)
0 Komentar