SURABAYA, tjahayatimoer.net - Menyambut perayaan Imlek 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempercantik sejumlah ruang publik dengan ornamen bertema Shio Ular Kayu. Dekorasi ini menjadi simbol toleransi dan keberagaman di Kota Pahlawan, di mana warga dari berbagai latar belakang hidup berdampingan secara harmonis.
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi, mengungkapkan bahwa ornamen-ornamen Imlek telah dipasang di berbagai lokasi ikonik di Surabaya. Mulai dari lampion di Jalan Tunjungan hingga dekorasi Ular Kayu di halaman Balai Kota dan alun-alun Surabaya.
"Terdapat sekitar 100-200 lampion yang dipasang di sepanjang Jalan Tunjungan dan halaman Balai Kota. Selain itu, dekorasi bertema Tahun Baru Imlek juga terpasang di depan Balai Kota dan Alun-Alun Surabaya," jelas Myrna, Jumat (24/1/2025).
Tak hanya itu, kawasan Kya-kya Kembang Jepun dan Jalan Karet juga mendapat perhatian khusus. DLH Surabaya melakukan perbaikan beberapa lampion yang rusak di area tersebut. Selain itu, ornamen bertema Imlek juga akan menghiasi sepanjang Jalan Panglima Sudirman dan jembatan di Jalan Yos Sudarso, dengan tema seragam: Shio Ular Kayu.
Myrna menambahkan, pemasangan dekorasi Imlek ini adalah bagian dari komitmen Pemkot Surabaya dalam menjaga harmoni antarumat beragama. Tradisi ini juga dilakukan pada perayaan hari besar lainnya seperti Natal, Idul Fitri, Idul Adha, Paskah, Nyepi, dan Waisak.
"Setiap hari raya keagamaan, kami rutin memasang ornamen sebagai bentuk penghormatan dan toleransi terhadap keberagaman warga Surabaya," ujarnya.
Pemasangan dekorasi Imlek direncanakan rampung dalam waktu satu pekan. Selain menciptakan nuansa China Town yang kental, area-area yang dihiasi ornamen ini juga menjadi spot foto menarik bagi masyarakat.
"Dengan ornamen ini, kami ingin memperkuat citra Surabaya sebagai kota toleransi. Semoga ini semakin mengeratkan hubungan antarumat beragama yang tinggal di Kota Pahlawan," tutup Myrna.
Pemasangan dekorasi ini tak hanya membawa semarak suasana Imlek, tetapi juga mencerminkan kebersamaan dan saling menghormati di tengah keberagaman.(Red.AL)
0 Komentar