Kediri, tjahayatimoer.net – Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, pada Rabu (29/1/2025) sore menyebabkan jalan utama di desa tersebut terputus sepanjang 10 meter. Akibatnya, warga terpaksa mencari jalur alternatif yang melalui area persawahan dan perkebunan karet yang cukup menantang.
Menurut salah satu warga, Abdurrahman, hujan deras terjadi selama hampir tiga jam, mulai pukul 14.30 WIB hingga 17.00 WIB. Besarnya volume air yang mengalir menggerus tanah di bawah jalan hingga akhirnya ambrol dan menyebabkan akses utama terputus.
"Hujannya deras sekali, dan air mengikis bagian bawah jalan. Akhirnya jalannya ambrol," ujar Abdurrahman, Kamis (30/1/2025).
Jalan tersebut merupakan penghubung utama antara Desa Sepawon dan Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten. Meskipun bukan aliran sungai, jalur ini sering dilalui air dari Gunung Kelud saat hujan deras.
"Warga di sini menyebutnya jalur air lahar. Saat hujan, air mengalir deras dari sisi timur sebelum masuk ke area persawahan," tambahnya.
Dampak bagi Warga
Dampak dari putusnya akses jalan ini cukup dirasakan oleh masyarakat, terutama pelajar yang harus menempuh perjalanan lebih jauh untuk sampai ke sekolah.
Salah satu siswi SMKN 1 Plosoklaten, Maya Rohmawati, mengaku harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh sekitar 5 kilometer dan cukup sulit dilalui.
"Biasanya lewat jalan utama ini, tapi sekarang harus memutar jauh. Jalur alternatifnya licin karena melewati area persawahan, kalau tidak hati-hati bisa jatuh," kata Maya.
Dari pantauan di lokasi, petugas telah memasang garis polisi dan rambu peringatan agar pengendara tidak melintas di area yang terputus.
BPBD Kabupaten Kediri Lakukan Tindakan Cepat
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, memastikan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah menerima laporan dari warga.
"Pada Rabu, 29 Januari 2025, hujan deras yang berlangsung cukup lama menyebabkan debit air meningkat dan menggerus saluran pembuangan di Desa Sepawon hingga mengakibatkan jalan penghubung desa terputus," jelasnya.
BPBD telah menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan observasi dan pemasangan tanda peringatan. Djoko menegaskan bahwa pihaknya segera melakukan koordinasi untuk pemulihan jalan agar aktivitas warga kembali normal.
"Kami sudah melakukan assessment, dan langkah selanjutnya adalah perbaikan jalan agar bisa kembali digunakan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," pungkasnya.(Red.AL)
0 Komentar