Harga Sembako di Jawa Timur Mengalami Dinamika, Berikut Update Terbarunya

 



Surabaya, tjahayatimoer.net - Harga sembako di Jawa Timur terus mengalami perubahan setiap hari. Hari ini, sejumlah bahan pokok seperti daging ayam kampung, telur ayam kampung, dan cabai merah besar mengalami kenaikan harga. Sementara itu, bahan pokok lainnya cenderung stabil tanpa perubahan signifikan.

Pentingnya Memantau Harga Sembako
Memantau harga sembako setiap hari menjadi hal penting bagi masyarakat, karena perubahan harga akan berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga. Informasi yang akurat tentang harga sembako dapat membantu masyarakat dalam merencanakan anggaran belanja harian mereka.

Update Harga Sembako per 15 Januari 2025
Sembako, yang merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok, mencakup kebutuhan dasar masyarakat seperti beras, minyak goreng, daging, telur, hingga gas elpiji. Selain itu, beberapa bahan dapur seperti cabai dan bawang juga menjadi perhatian utama.

Berikut adalah daftar harga sembako terbaru di Jawa Timur, berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) pada Rabu, 15 Januari 2025 pukul 08.24 WIB:

  • Beras Premium: Rp 14.329/kg
  • Beras Medium: Rp 12.199/kg
  • Gula Kristal Putih: Rp 16.939/kg
  • Minyak Goreng Curah: Rp 18.553/kg
  • Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 17.137/liter
  • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 16.322/liter
  • Daging Sapi Paha Belakang: Rp 119.120/kg
  • Daging Ayam Ras: Rp 33.408/kg
  • Daging Ayam Kampung: Rp 66.933/kg (naik 1,92%)
  • Telur Ayam Ras: Rp 26.883/kg
  • Telur Ayam Kampung: Rp 43.498/kg (naik 3,18%)
  • Cabai Merah Keriting: Rp 48.226/kg
  • Cabai Merah Besar: Rp 48.852/kg (naik 2,32%)
  • Cabai Rawit Merah: Rp 79.159/kg

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Sembako
Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:

  1. Permintaan dan Penawaran: Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan dapat memicu kenaikan atau penurunan harga.
  2. Kondisi Cuaca: Cuaca buruk atau perubahan musim sering kali berdampak pada produksi pertanian, mengurangi pasokan barang tertentu.
  3. Kebijakan Pemerintah: Regulasi seperti pembatasan impor atau perubahan pajak dapat memengaruhi harga.
  4. Kenaikan Biaya Produksi: Faktor seperti kenaikan harga bahan baku, pupuk, atau bahan bakar turut memengaruhi harga akhir.
  5. Nilai Tukar Mata Uang: Barang yang diimpor rentan terhadap fluktuasi nilai tukar, yang dapat membuat harga menjadi lebih mahal.
  6. Inflasi dan Stabilitas Ekonomi: Inflasi tinggi serta kondisi ekonomi yang tidak stabil cenderung menyebabkan kenaikan harga.
  7. Masalah Distribusi: Gangguan dalam rantai pasok, seperti kemacetan atau pemogokan, dapat menyebabkan kenaikan harga akibat terbatasnya barang di pasaran.

Kesimpulan
Harga sembako yang terus berubah memerlukan perhatian dan kebijakan yang tepat agar tidak membebani masyarakat. Memantau harga di berbagai pasar lokal juga dapat membantu memahami dinamika harga yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar