Cak Imin Tidak Terbiasa Gunakan Pengawalan Kendaraan Pribadi dan Dinas, Hanya Pakai Jika Diperlukan

 

 Jakarta, tjahayatimoer.net – Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menyampaikan pandangannya terkait penggunaan pengawalan untuk kendaraan, baik pribadi maupun dinas. Dalam pernyataannya, Cak Imin mengaku tidak terbiasa menggunakan patwal (pengawalan) kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak.

"Saya tidak terbiasa dengan pengawalan untuk kendaraan saya, baik itu kendaraan pribadi maupun dinas. Saya pakai patwal kalau memang sangat butuh saja," kata Cak Imin dalam wawancara yang dikutip dari Suara.com pada Jumat (11/1/2025).

Pandangan tersebut menunjukkan sikap sederhana seorang pejabat tinggi negara yang memilih efisiensi dan tidak ingin menyalahgunakan fasilitas negara. Ia menjelaskan bahwa dirinya lebih sering mengutamakan kenyamanan masyarakat daripada memprioritaskan penggunaan pengawalan yang dapat mengganggu pengguna jalan lainnya.

Dalam konteks ini, pernyataan Cak Imin membedakan dirinya dari beberapa tokoh publik lainnya, seperti artis dan pengusaha Raffi Ahmad, yang pernah menjadi sorotan terkait penggunaan pengawalan kendaraan. Cak Imin menegaskan bahwa dirinya tidak menjadikan pengawalan sebagai sesuatu yang wajib, meskipun memiliki fasilitas tersebut sebagai bagian dari protokol keamanan seorang pejabat negara.

Cak Imin menjelaskan bahwa ia berusaha menjaga penggunaan fasilitas negara dengan penuh tanggung jawab. Ia merasa bahwa efisiensi dalam menggunakan sumber daya negara menjadi salah satu bentuk penghargaan terhadap kepercayaan publik yang telah diberikan kepadanya.

"Sebagai pejabat, tentu kita harus menjaga bagaimana kita memanfaatkan fasilitas yang ada. Saya selalu berusaha menggunakan fasilitas negara secara bijak dan proporsional," ungkapnya.

Pernyataan ini mencerminkan sikap rendah hati dan kesederhanaan Cak Imin, yang lebih mengutamakan tugas-tugasnya sebagai Menko PMK dalam menciptakan kebijakan yang pro-masyarakat. Ia juga berharap, sikap ini bisa menjadi contoh bagi pejabat dan tokoh publik lainnya untuk lebih bijaksana dalam menggunakan fasilitas negara.

Posting Komentar

0 Komentar