Kabupaten Kediri, tjahayatimoer.net — Banjir yang melanda wilayah Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berdampak signifikan pada para petani nanas. Tanaman nanas yang menjadi andalan ekonomi warga mengalami kerusakan parah akibat genangan air dan derasnya arus banjir.
Sukadi (54), seorang petani nanas setempat, mengungkapkan bahwa puluhan hektare lahan nanas miliknya rusak berat. "Tanaman banyak yang tercabut, sebagian besar busuk karena terendam air. Kami memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya saat ditemui, Jumat (31/1/2025).
Menurut Sukadi, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait langkah pemulihan yang akan diambil. "Kami berharap ada musyawarah dengan pihak terkait untuk membahas solusi ke depan, namun belum ada pembicaraan resmi," tambahnya.
Kecamatan Plosoklaten yang terletak di kaki Gunung Kelud dikenal sebagai sentra pertanian hortikultura, khususnya nanas dan cabai. Selain Plosoklaten, Kecamatan Ngancar juga menjadi wilayah penghasil nanas unggulan di Kabupaten Kediri.
Di sisi lain, banjir ini juga merusak infrastruktur. Jalan penghubung antardesa di Kecamatan Plosoklaten jebol akibat tergerus arus air deras dari jalur lahar Gunung Kelud. Kerusakan jalan meliputi lebar sekitar 4 hingga 5 meter dengan kedalaman mencapai 3 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno, mengatakan bahwa pemerintah daerah telah mengerahkan alat berat untuk mempercepat perbaikan. "Perbaikan dilakukan dengan menambah pasir, koral, dan bronjong. Targetnya, jalan ini bisa selesai pada Minggu (1/2/2025)," jelasnya.
Jalan yang rusak tersebut menghubungkan Desa Sepawon, Wonorejo, dan Trisulo. Akses ini sangat vital bagi aktivitas warga sehari-hari. "Sebagai solusi sementara, kami telah membuka jalur alternatif yang tidak terlalu jauh dari lokasi jalan jebol, sehingga warga tetap bisa melintas tanpa harus memutar jauh hingga ke Desa Sugiwaras, Kecamatan Ngancar," tambah Stevanus.
Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi dampak banjir, baik dari segi infrastruktur maupun pemulihan ekonomi para petani terdampak. Warga diharapkan tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.
0 Komentar