Kutub Magnet Bumi Berbeda dengan Kutub Geografis
Kutub magnet utara bukanlah lokasi tetap seperti Kutub Utara geografis. Ia terus berubah karena dipengaruhi oleh pergerakan logam cair di sekitar inti luar Bumi. Gerakan logam cair yang bersifat konduktif ini menciptakan arus listrik, menghasilkan medan magnet dengan dua kutub: utara dan selatan.
Melansir dari IFLScience, sejak tahun 1830-an, kutub magnet utara telah bergeser sejauh 2.250 kilometer dari Kanada menuju Siberia. Dalam beberapa dekade terakhir, laju pergerakan ini meningkat signifikan, terutama antara tahun 1990 hingga 2005, ketika kecepatannya melonjak dari 15 km per tahun menjadi sekitar 50-60 km per tahun.
Pembaruan World Magnetic Model 2025
Pada 17 Desember 2024, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) dan British Geological Survey (BGS) merilis pembaruan terbaru untuk World Magnetic Model High Resolution (WMMHR2025). Model ini sangat penting bagi perangkat yang mengandalkan medan magnet Bumi untuk navigasi.
"WMM resmi dirilis hari ini, memastikan pengguna dapat memperoleh informasi terkini sehingga mereka dapat terus menavigasi secara akurat selama lima tahun ke depan," kata Dr. William Brown, pemodel medan geomagnetik global di BGS.
Menurut Dr. Brown, perilaku kutub magnet utara saat ini adalah fenomena unik. "Kutub magnet utara telah bergerak perlahan di sekitar Kanada sejak tahun 1500-an. Namun, dalam 20 tahun terakhir, kecepatannya meningkat secara signifikan sebelum melambat kembali sekitar lima tahun lalu. Perlambatan ini adalah yang terbesar yang pernah kami amati," jelasnya.
Implikasi untuk Teknologi Modern
Pergeseran kutub magnet ini membawa dampak besar bagi teknologi modern, terutama sistem navigasi berbasis satelit. GPS, sistem pelacakan kapal, dan teknologi lainnya harus menyesuaikan algoritma mereka dengan pembaruan medan magnet ini untuk memastikan akurasi navigasi.
Dengan perilisan WMM2025, para ilmuwan berharap dapat membantu dunia menavigasi tantangan yang ditimbulkan oleh pergeseran kutub magnet ini dalam beberapa tahun mendatang. "Fenomena ini mengingatkan kita bahwa Bumi adalah planet yang dinamis, dan pemahaman ilmiah terus berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi," tutup Dr. Brown.
0 Komentar