PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Menyambut Baik Rencana Penggabungan dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA

 


 Jakarta, tjahayatimoer.net – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, mengungkapkan kesiapan pihaknya untuk mendukung rencana penggabungan KAI dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA yang diusulkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Didiek menyatakan bahwa perusahaan sedang menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian BUMN terkait langkah strategis tersebut.

"Kami siap mendukung arahan dari pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN. Saat ini, kami masih menunggu arahan lebih detail dari Pak Menteri," ujar Didiek saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12/2024).

Menurut Didiek, penggabungan KAI dan INKA diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan sinkronisasi antara kedua perusahaan. "INKA adalah mitra strategis kami dalam pengadaan sarana perkeretaapian. Dengan penggabungan ini, proses koordinasi dan pengembangan akan lebih optimal," tambahnya.

Erick Thohir: "Holdingisasi Akan Meningkatkan Sinergi"

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengumumkan bahwa penggabungan ini merupakan bagian dari upaya untuk merampingkan jumlah perusahaan BUMN menjadi hanya 30 entitas. Erick menyatakan pentingnya menyatukan KAI dan INKA di bawah satu payung holding untuk memperkuat koordinasi dan efisiensi operasional.

"Dengan satu payung, KAI dan INKA dapat lebih mudah bersinergi. Saat ini saja sudah ada peningkatan, tetapi dengan struktur korporasi yang lebih baik, kita harapkan bisa jauh lebih konkret," ujar Erick kepada awak media, Selasa (17/12/2024).

Dalam struktur holding yang direncanakan, KAI akan menjadi induk perusahaan yang membawahi INKA. Erick menekankan pentingnya penguatan struktur korporasi untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan meningkatkan daya saing kedua perusahaan di pasar global.

"KAI akan menjadi holding-nya, sementara INKA menjadi anak perusahaannya. Dengan begitu, baik kebutuhan gerbong maupun pengembangan teknologi bisa dilakukan dengan koordinasi yang lebih baik," jelasnya.

Target Realisasi Tahun Depan

Erick berharap proses penggabungan ini dapat selesai pada tahun 2025, seiring dengan dorongan pemerintah untuk mempercepat program holdingisasi BUMN. Hal ini juga menjadi salah satu prioritas dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Harapannya tahun depan bisa terealisasi. Kami akan mengurus persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk memastikan prosesnya sesuai regulasi," tutup Erick.

Dengan penggabungan ini, diharapkan sektor perkeretaapian nasional akan semakin maju dan mampu bersaing di tingkat internasional. Selain itu, kolaborasi antara KAI dan INKA juga diharapkan dapat mendukung target pemerintah dalam meningkatkan konektivitas transportasi di Indonesia.(red.k)

Posting Komentar

0 Komentar