Jakarta, tjahayatimoer.net - Luca Marini, pebalap Honda sekaligus adik legenda MotoGP Valentino Rossi, menyatakan bahwa Jorge Martin adalah juara dunia yang pantas di MotoGP 2024. Meski Francesco Bagnaia mencatatkan 11 kemenangan dalam balapan utama, Marini menilai itu tidak akan terlalu diingat dibanding keberhasilan Martin merebut gelar juara.
Jorge Martin dari tim Pramac Ducati meraih gelar juara dunia dengan mengungguli Bagnaia 10 poin di klasemen akhir. Namun, perdebatan mengenai kelayakan titel tersebut mencuat karena catatan Martin yang hanya memenangkan tiga balapan utama sepanjang musim, sementara Bagnaia tampil dominan di 11 seri.
Konsistensi Martin di sprint race menjadi kunci keberhasilannya, dengan hanya satu kali gagal naik podium di balapan pendek tersebut. Sebaliknya, Bagnaia mencatat performa kurang konsisten di sprint race, meski berhasil meraih 10 kali podium. Ditambah dengan tiga kali retired yang dialaminya, lebih banyak daripada Martin yang hanya dua kali gagal finis, Bagnaia pun harus rela kehilangan titel.
Marini: Kesalahan Bagnaia Jadi Faktor Utama
Luca Marini, yang pernah berlatih bersama Bagnaia di akademi VR46, menyebut bahwa kekalahan kompatriotnya itu lebih karena kesalahannya sendiri.
"Menurutku, siapapun yang memenangi kejuaraan adalah pebalap yang tepat," ujar Marini kepada Motorsport.
"Martin membuat kesalahan besar tahun lalu di Indonesia, tetapi Pecco membuat lebih banyak kesalahan musim ini sehingga kehilangan gelar juara dunia."
Marini juga menekankan bahwa Bagnaia menjalani musim yang luar biasa, tetapi beberapa kesalahan yang dibuatnya menjadi pembeda.
"Pecco luar biasa, tapi terkadang dia membuat kesalahan. Itu adalah bagian dari balapan. Pada akhirnya, siapapun yang memenangi kejuaraan adalah yang terbaik."
Martin Akan Diingat Sebagai Juara Dunia
Bagi Marini, sejarah akan mencatat Jorge Martin sebagai juara dunia MotoGP 2024, meskipun banyak yang memuji performa Bagnaia.
"Semua orang akan mengingat bahwa Martin memenangi Kejuaraan Dunia, bukan Pecco yang memenangi 11 balapan," tegas Marini.
Dengan kemenangan ini, Jorge Martin berhasil mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pebalap terbaik di era MotoGP modern, sementara Bagnaia harus menerima kenyataan bahwa dominasinya di balapan utama tidak cukup untuk meraih gelar.(red.k)
0 Komentar