Jakarta, tjahayatimoer.net - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik dalam kondisi aman selama periode Natal 2024 hingga menyambut Tahun Baru 2025. Kementerian telah mengambil langkah antisipatif guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat di berbagai wilayah.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, langsung meninjau distribusi BBM di beberapa wilayah, termasuk di SPBU Pekanbaru, untuk memastikan kelancaran suplai energi, khususnya di Sumatera.
"Kami dari Satuan Tugas (Satgas) Nasional ESDM telah mengecek distribusi BBM di Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Selama Natal kemarin, pasokan BBM berjalan lancar tanpa kendala," ujar Yuliot, Minggu (29/12/2024).
Ketahanan Stok BBM Nasional
Menurut laporan posko nasional sektor ESDM, ketahanan stok BBM nasional mencukupi untuk 18-20 hari ke depan. Di wilayah Sumatera, pasokan energi dipenuhi dari Kilang Dumai dan Sei Pakning, yang memiliki kapasitas produksi 170.000 barel per hari atau 16% kebutuhan nasional.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi selama libur Tahun Baru, Kementerian ESDM telah menyiapkan tambahan kuota untuk SPBU yang membutuhkan serta mobil penyimpanan BBM guna menjaga kelancaran distribusi.
"Kami memastikan tidak ada gangguan, bahkan jika terjadi lonjakan permintaan saat libur Tahun Baru," tambah Yuliot.
Pasokan Listrik Stabil Selama Natal
Di sektor kelistrikan, hasil pantauan menunjukkan suplai listrik selama Natal 2024 berjalan tanpa hambatan. Data PLN mencatat beban puncak nasional mencapai 37,5 GW dengan cadangan daya sebesar 16,2 GW (43,3%). Di Sumatera, daya mampu pasok mencapai 9,7 GW, sedangkan beban puncak sebesar 6,9 GW dengan cadangan daya sebesar 2,8 GW.
"Alhamdulillah, tidak ada kendala dari pembangkit hingga jaringan distribusi. Kami mengapresiasi kerja keras PLN selama periode ini," ujar Yuliot.
Namun, Executive Vice President Operasi Sistem Ketenagalistrikan PLN, Dispriansyah, mencatat konsumsi listrik selama Natal mengalami penurunan sebesar 17-20% di Sumatera dibanding rata-rata harian. Penurunan ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengurangi penggunaan alat pendingin udara (AC) serta bencana banjir di beberapa wilayah yang menekan konsumsi rumah tangga.
"Penurunan konsumsi lebih besar dari yang kami prediksi, terutama di Sumatera. Ini menandakan tren yang signifikan selama periode Natal," jelasnya.
Dengan langkah antisipasi dan koordinasi yang solid, Kementerian ESDM optimistis suplai energi selama libur Tahun Baru 2025 akan tetap aman dan terkendali.(red.k)
0 Komentar