Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mekanisme penerapan diskon akan berbeda untuk pelanggan listrik prabayar dan pascabayar. Bagi pelanggan listrik prabayar, harga token listrik akan langsung terpotong separuhnya.
"Misalnya, jika harga token Rp 100.000 untuk jumlah kWh tertentu, maka dengan diskon ini pelanggan hanya perlu membayar Rp 50.000," ujar Darmawan saat konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Untuk pelanggan pascabayar, potongan langsung akan diterapkan pada tagihan listrik bulan Januari dan Februari. Bagi pelanggan yang memiliki pertanyaan terkait program ini, PLN telah menyiapkan layanan bantuan melalui WhatsApp di nomor 087771112123.
Sasaran Kebijakan
Diskon ini berlaku untuk pelanggan listrik rumah tangga dengan kapasitas 2.200 VA ke bawah, mencakup 97% dari total pelanggan rumah tangga PLN. Rinciannya adalah:
- 24,6 juta pelanggan dengan kapasitas 450 watt
- 38 juta pelanggan dengan kapasitas 900 watt
- 14,1 juta pelanggan dengan kapasitas 1.300 watt
- 4,6 juta pelanggan dengan kapasitas 2.200 watt
"Totalnya, kebijakan ini menyasar 81,4 juta pelanggan dari total 84 juta pelanggan rumah tangga kami," jelas Darmawan.
Dampak Ekonomi
Kebijakan ini diharapkan memberikan ruang tambahan bagi masyarakat untuk mengalokasikan pengeluaran mereka ke kebutuhan lainnya, terutama bagi kalangan berpenghasilan rendah. Selain itu, pemerintah berharap insentif ini dapat meningkatkan konsumsi domestik, mendorong pemulihan ekonomi, dan menjaga daya beli masyarakat.
PLN memastikan proses implementasi diskon berjalan lancar dan siap memberikan informasi tambahan kepada pelanggan yang membutuhkan. "Kami berkomitmen penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutup Darmawan.(red,AL)
0 Komentar