Kediri, tjahayatimoer.net - Sejak diluncurkan pada 1 September 2023, layanan bus kota gratis Satria terus bertransformasi. Awalnya difokuskan untuk angkutan anak sekolah, kini bus ini mulai merambah fungsi baru sebagai pendukung pariwisata. Dengan tambahan dua armada baru, layanan ini kini mengoperasikan lima unit bus.
Memasuki tahun kedua operasionalnya pada 2024, Pemerintah Kota Kediri memastikan bahwa layanan bus ini akan tetap gratis hingga setidaknya 2025 mendatang.
Komitmen Layanan Gratis
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri, Didik Catur, menegaskan bahwa operasional bus berplat merah ini tidak diperbolehkan menarik biaya. Untuk mengomersialkan layanan ini, Pemkot harus membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Satria ini masih tahap rintisan. Bila ada investor atau pihak ketiga yang tertarik, kami bisa menjalin kerja sama. Namun, sejauh ini belum ada yang tertarik, mungkin karena potensi labanya dianggap minim,” ujar Didik.
Kondisi ini dipengaruhi oleh keberadaan transportasi umum lainnya, seperti bus antarkota dan layanan ojek daring, serta tingginya preferensi masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.
Efisiensi Operasional
Menurut Didik, operasional bus Satria dalam bentuk saat ini masih cukup memadai sebagai alternatif transportasi, khususnya bagi pelajar yang menjadi pengguna utama. “Jika kita ubah menjadi BUMD dan memperbanyak trayek tetapi penumpangnya sedikit, malah bisa menyebabkan kerugian,” tambahnya.
Hasil kajian Dishub menunjukkan bahwa beban APBD untuk operasional bus Satria, yang mencapai Rp 1,5 miliar per tahun, lebih efisien dibandingkan jika layanan ini diubah menjadi BLUD. Anggaran tersebut mencakup biaya tenaga pengemudi, perawatan, pajak, dan bahan bakar.
Peningkatan Pelayanan
Pada 2024, Dishub berencana menambah satu armada lagi sehingga total menjadi enam bus. Penambahan ini akan diikuti pembukaan rute baru yang menyasar wilayah timur Kota Kediri dengan titik keberangkatan dari Terminal Tipe C Tempurejo.
“Rute baru ini bertujuan memeratakan layanan transportasi umum dan menghidupkan kembali aktivitas di area Terminal Tempurejo,” ungkap Didik.
Setiap harinya, bus Satria melayani rata-rata 69 penumpang, dengan total tahunan mencapai lebih dari 21.000 penumpang. Penambahan rute dan armada diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna serta mempermudah akses masyarakat ke layanan transportasi umum.
Investasi untuk Kebahagiaan Masyarakat
“Outcome-nya, masyarakat senang. Membahagiakan warga itu perlu biaya, dan bus Satria adalah salah satu wujud komitmen kami untuk itu,” ujar Didik.
Dengan perkembangan ini, bus Satria diharapkan dapat terus menjadi solusi transportasi yang terjangkau, nyaman, dan mendukung pembangunan ekonomi serta pariwisata Kota Kediri.(red.k)
0 Komentar