Surabaya, tjahayatimoer.net – Wayang, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, telah mendapat pengakuan dunia melalui penetapannya sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Salah satu bentuk seni pewayangan yang diakui berasal dari Jawa Timur, yang dikenal dengan nama Wayang Wetan atau Wayang Jawa Timuran. Ini mencakup beragam variasi yang sangat khas, masing-masing memiliki ciri unik yang membedakannya, baik dari segi teknik, cerita, maupun penampilannya. Berikut adalah beberapa jenis wayang dari Jawa Timur yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB):
Wayang Topeng Malangan (2014)
Berasal dari Kabupaten Malang, seni pertunjukan ini menggabungkan elemen tari dan drama, dengan penari mengenakan topeng yang menggambarkan karakter-karakter dalam cerita, sering kali diambil dari kisah-kisah Panji. Dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit, seni ini digunakan dalam ritual keagamaan dan saat ini telah berkembang menjadi hiburan sekaligus media penyampaian nilai budaya.Wayang Beber (2015)
Berbeda dengan jenis wayang lainnya, Wayang Beber menggunakan lembaran kertas atau kain bergambar (beberan) untuk menyampaikan cerita-cerita dari Mahabharata, Ramayana, atau kisah-kisah Panji. Berasal dari Pacitan, Jawa Timur, seni ini pernah menjadi media dakwah pada masa Wali Songo dan kini diakui sebagai bagian dari warisan budaya takbenda.Wayang Krucil Malangan (2016)
Memiliki bentuk boneka datar terbuat dari kayu, Wayang Krucil adalah bentuk seni pertunjukan yang berasal dari Malang. Cerita yang ditampilkan sering kali berdasarkan legenda Jawa. Meskipun jarang dipentaskan, seni ini tetap menjadi bagian penting dari tradisi lokal dan terus dilestarikan dalam berbagai acara.Wayang Thengul (2018)
Wayang Thengul berasal dari Bojonegoro dan menggunakan boneka kayu tiga dimensi yang mirip dengan Wayang Golek. Mengisahkan cerita rakyat dan sejarah kerajaan, Wayang Thengul telah menjadi bagian dari budaya lokal dan masih dilestarikan hingga kini, terutama di Kampoeng Thengul Desa Sumberrejo.Wayang Topeng Jatiduwur (2018)
Berdasarkan tradisi di Jombang, Wayang Topeng Jatiduwur menggabungkan unsur tari, drama, sastra, musik, dan rupa. Tokoh-tokoh dalam pertunjukan ini mengenakan topeng yang memiliki kekuatan magis dan digunakan dalam berbagai ritual, termasuk sebagai sarana penyembuhan.Wayang Kulit Gagrak Malangan (2021)
Salah satu variasi dari Wayang Kulit, seni ini memiliki karakteristik unik dengan boneka yang lebih gemuk dan wajah berwarna merah. Diiringi musik gamelan, Wayang Kulit Gagrak memperkenalkan berbagai jenis pathet dan menyampaikan filosofi kehidupan melalui cerita-cerita tradisional.Wayang Krucil Tuban (2022)
Dengan boneka pipih terbuat dari kayu, Wayang Krucil Tuban mengangkat cerita-cerita dari Timur Tengah dan sering dipentaskan dalam konteks acara ritual atau perayaan daerah. Pertunjukan ini diiringi oleh musik gamelan dengan irama khas yang disebut Ndugthung.
Dengan pengakuan ini, berbagai jenis wayang dari Jawa Timur tidak hanya diakui sebagai warisan budaya Indonesia, tetapi juga sebagai simbol penting dari identitas budaya bangsa yang dihargai di mata dunia.(Red.AL)
0 Komentar