Kediri, tjahayatimoer.net – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Kediri 2024, Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha, tampil memukau dalam debat publik kedua yang berlangsung di Insumo Kediri Convention Centre (KCC) pada Rabu malam, 20 November 2024. Pasangan calon nomor urut 01 ini berhasil menjawab berbagai pertanyaan dan tantangan dari panelis serta rivalnya, pasangan calon nomor urut 02, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, dengan penuh percaya diri.
Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan warga Kediri ini, Vinanda dan Gus Qowim tampil elegan dengan mengenakan busana batik karya Nunung Wiwin Ariyanto dari rumah produksi Numansa Batik Kelurahan Dermo, Kecamatan Mojoroto, Kediri. Keduanya mengenakan busana putih dengan aksen batik tulis biru aksara Jawa MAPAN, yang menjadi simbol kreativitas dan budaya lokal. Pakaian mereka sangat sesuai dengan tema debat malam itu, yakni “Pembangunan Manusia Berbasis Kearifan Budaya Lokal, Pemberdayaan Ekonomi Kreatif dan Pemerintahan Daerah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045.”
Visi dan Misi Vinanda: Membangun Kota Kediri yang Kreatif dan Bebas KKN
“Kita berada di titik perubahan, dimana kaum muda yang terus berkembang di tengah kemajuan teknologi, memiliki potensi luar biasa untuk membawa Kediri ke arah yang lebih gemilang. Mereka adalah masa depan kita. Inilah saatnya Kediri bangkit dan menjadi kota yang lebih kreatif, berdaya saing, dan bebas KKN,” ujar Vinanda dengan berapi-api.
Program SAPTA CITA: Fokus pada Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, dan Good Governance
Dalam sesi debat yang membahas berbagai sub tema, Vinanda dan Gus Qowim memaparkan program-program prioritas mereka, yang disebut SAPTA CITA, yang mencakup sektor ekonomi kreatif, kebudayaan, Indonesia Emas, serta good governance.
Ekonomi Kreatif
Vinanda dan Gus Qowim berkomitmen untuk menjadikan Kediri sebagai pusat ekonomi kreatif. Mereka berencana untuk mengembangkan sektor seni, budaya, dan teknologi, yang akan menciptakan lapangan kerja serta peluang ekonomi bagi masyarakat. “Bayangkan Alun-alun Kota Kediri menjadi pusat kreasi yang menggabungkan seni dan teknologi. Ini akan menciptakan lapangan kerja dan peluang bagi semua warga Kediri,” ungkap Gus Qowim.
Kebudayaan
Vinanda juga menyoroti pentingnya pelestarian seni dan budaya Kota Kediri melalui program Kediri City Tourism (D'CITO). Ia menyatakan bahwa pemerintah harus menginventarisasi dan mengembangkan kebudayaan yang ada, serta memanfaatkan event-event budaya untuk memperkenalkan Kediri lebih luas lagi. “Dengan kebudayaan sebagai kekuatan, kita bisa menarik perhatian masyarakat luar Kediri dan memperkenalkan kekayaan budaya kita,” tambahnya.
Indonesia Emas
Dalam sub tema Indonesia Emas, Vinanda menegaskan komitmennya untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kediri, yang saat ini masih menjadi salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Mereka akan mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata dengan program MERATA (Membangun Ekonomi Rakyat Untuk Semua), serta memberikan dana perkelurahan untuk pengembangan ekonomi kreatif. “Kediri harus menjadi kota yang lebih produktif, kreatif, dan bebas dari kemiskinan,” tuturnya.
Good Governance
Vinanda dan Gus Qowim juga menyoroti pentingnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Mereka bertekad untuk memperbaiki sistem perencanaan dan pembangunan di Kediri agar lebih efisien dan tidak ada lagi praktik yang merugikan rakyat. "Kami berkomitmen untuk memastikan perencanaan dan pembangunan yang tepat, cepat, dan bertanggung jawab," tegas Vinanda.
Komitmen untuk Kediri yang Lebih Baik
Dengan program-program yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, dan pemerintahan yang bersih, Vinanda dan Gus Qowim tampil sebagai pasangan calon yang ideal untuk memimpin Kediri menuju masa depan yang lebih cerah. Komposisi mereka, sebagai tokoh muda dengan latar belakang sosial kemasyarakatan dan tokoh ulama yang berpengalaman, diyakini akan membawa Kediri ke arah yang lebih baik dan lebih berdaya saing.
Dalam penutupan debat, Vinanda dan Gus Qowim mengajak seluruh warga Kediri untuk tidak ragu memilih masa depan yang lebih baik, lebih kreatif, dan lebih beradab, dengan mempercayakan kepemimpinan kepada mereka.
Debat publik ini menjadi bukti bahwa Kediri siap untuk menghadapi tantangan dan perubahan besar. Kini, warga Kediri akan menentukan pilihan mereka dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada 20 Desember 2024. (Red.AL)
0 Komentar