Rumah Tak Berpenghuni: Antara Mitos Angker dan Ancaman Kerusakan Struktural

 


Bandung,  tjahayatimoer.net - Banyak orang menganggap rumah yang lama tak dihuni bisa menjadi tempat angker. Namun, secara nyata, tantangan utama rumah tak berpenghuni adalah risiko kerusakan fisik yang signifikan akibat kurangnya perawatan.

Rumah yang dibiarkan kosong dalam waktu lama cenderung lebih cepat rusak. Hal ini dapat dilihat dari tumbuhnya ilalang di sekitar rumah, meningkatnya kelembapan, hingga retakan pada tembok yang lambat laun bisa menyebabkan keruntuhan.

Sirkulasi Udara yang Buruk
Salah satu penyebab utama kerusakan adalah sirkulasi udara yang buruk. Rumah yang tidak ditempati tidak memiliki aktivitas harian yang membantu menjaga aliran udara tetap baik. Akibatnya, kelembapan meningkat, mempercepat pelapukan dinding dan kerusakan lainnya.

"Ketika rumah kosong, udara di dalamnya cenderung lembap. Kondisi ini mempercepat pelapukan dan kerusakan struktural," ujar seorang ahli konstruksi.

Selain itu, rumah yang tidak dihuni biasanya jarang dibersihkan. Hal ini menyebabkan akumulasi debu, kotoran, hingga jamur yang mempercepat kerusakan dibandingkan rumah yang rutin dirawat.

Perbedaan Rumah yang Dihuni dan Tidak
Rumah yang ditempati memiliki keunggulan besar dalam hal perawatan. Adanya penghuni memastikan sirkulasi udara lebih baik, kebersihan terjaga, dan kerusakan kecil bisa segera diperbaiki sebelum menjadi masalah besar.

Sebaliknya, rumah kosong sering menjadi sarang bagi makhluk hidup lain, seperti laba-laba, serangga, hingga tikus, yang semakin memperburuk kondisi rumah. "Rumah kosong biasanya jadi tempat sarang laba-laba atau tikus. Ini membuat kerusakan semakin cepat terjadi," ungkapnya.

Dampak pada Perabotan
Tidak hanya struktur bangunan, perabotan di dalam rumah juga terkena dampak. Barang berbahan kayu lebih rentan terhadap pelapukan akibat udara lembap, sedangkan perabotan berbahan besi mudah berkarat.

Tips Merawat Rumah Tak Berpenghuni
Bagi Anda yang memiliki rumah kosong, ada baiknya melakukan perawatan rutin meski tidak ditempati. Kegiatan sederhana seperti menyapu, mengepel, membuka pintu dan jendela untuk meningkatkan aliran udara, hingga membersihkan kaca-kaca setidaknya seminggu sekali dapat membantu memperlambat kerusakan.

Rumah bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga investasi jangka panjang. Dengan perawatan yang baik, rumah kosong dapat tetap terjaga dan siap dihuni kapan saja.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar