KEDIRI, tjahayatimoer.net — Ribuan siswa SD dan SMP di Kota Kediri tengah disibukkan dengan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Gelombang ketiga ANBK berakhir pada Senin (5/11), sementara gelombang keempat dimulai pada Selasa (6/11) dan akan berlanjut hingga Kamis (7/11).
Pelaksanaan ANBK ini tetap berjalan meskipun ada spekulasi bahwa asesmen November ini bisa menjadi yang terakhir, seiring potensi perubahan kurikulum di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Evaluasi Kualitas Pembelajaran
ANBK berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan di sekolah. Namun, tidak semua pihak sepakat dengan metode ini. Das, seorang pengajar di Kota Kediri, menyatakan bahwa asesmen yang hanya melibatkan satu kelas tidak mencerminkan penilaian yang objektif. "Lebih baik jika melibatkan kelas 4, 5, dan 6 untuk memberikan gambaran yang lebih akurat," ujarnya.
Perkembangan dan Tantangan Pelaksanaan ANBK
Mohamad Badrul Munir, seorang guru SD, mengungkapkan bahwa pelaksanaan ANBK di tahun-tahun awal menghadapi kendala, terutama dalam hal fasilitas seperti laptop. "Dulu kami harus meminjam dan menyewa laptop. Sekarang, dengan bantuan pemerintah, kami memiliki lebih banyak perangkat, termasuk chromebook," jelas Badrul, yang akrab disapa Arul.
Namun, tantangan tetap ada, terutama masalah teknis seperti gangguan pada server saat asesmen dilakukan serentak. "Kendala server bisa membuat panik, tetapi kami bersyukur tahun ini lancar," tambahnya.
Persiapan dan Adaptasi Siswa
Ulfa Roikhana, kepala SDN Banjaran 5, menyebutkan bahwa pelaksanaan ANBK telah memberikan wawasan penting tentang kekurangan sekolah. "Di awal, siswa belum terbiasa dengan soal-soal literasi dan numerasi yang membutuhkan pemahaman mendalam," kata Ulfa. Dia juga menegaskan pentingnya membiasakan siswa sejak dini dengan soal-soal yang menuntut kemampuan literasi dan numerasi.
Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Meski menghadapi berbagai tantangan, pelaksanaan ANBK di Kota Kediri menunjukkan kemajuan dalam penyesuaian teknologi dan evaluasi pembelajaran. Sekolah-sekolah kini lebih siap dengan perangkat teknologi, dan siswa semakin familiar dengan asesmen berbasis komputer.
ANBK terus menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, meskipun masih menyisakan perdebatan terkait metode dan efektivitasnya dalam menilai kualitas pembelajaran secara menyeluruh.(Red.AL)
0 Komentar