SEMARANG, tjahayatimoer.net – PSIS Semarang menghadapi awal musim yang berat di Liga 1 2024/2025. Dari 10 pertandingan yang telah dilalui, Laskar Mahesa Jenar harus menelan tujuh kekalahan. Terbaru, PSIS kalah 0-1 di kandang sendiri dari Persebaya Surabaya pada pekan ke-10.
Perjalanan PSIS di awal musim dimulai dengan kekalahan tipis 0-1 dari Persita Tangerang. Meski sempat bangkit dengan dua kemenangan beruntun melawan Persis Solo dan PSBS Biak, tren positif itu tidak bertahan lama. Tim kembali terpuruk dengan serangkaian hasil negatif, termasuk kekalahan dari Dewa United, Persib, Arema FC, Madura United, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya.
Hasil buruk ini menempatkan PSIS di posisi 15 klasemen sementara dengan hanya tujuh poin, setelah satu kali seri dan empat kekalahan dalam lima pertandingan terakhir.
Pelatih PSIS, Gilbert Agius, mengakui masa sulit yang dihadapi timnya. "Kami sudah bekerja keras di setiap laga, tetapi hasilnya belum berpihak. Saya minta maaf karena belum bisa membawa kemenangan. Kadang-kadang, kerja keras saja tidak cukup," ujar Agius.
Salah satu masalah utama PSIS adalah minimnya gol yang tercipta. Ketiadaan penyerang murni menjadi faktor signifikan, terutama setelah striker Sudi Abdallah mengalami cedera parah di laga perdana melawan Persita. Pengganti Abdallah, Evandro Brandao, juga mengalami cedera sebelum sempat tampil.
Selain cedera, banyaknya kartu merah dan absennya pemain pilar juga memengaruhi performa tim. Bermain jauh dari rumah, di Stadion Moch Soebroto Magelang selama renovasi Stadion Jatidiri Semarang, turut menambah beban fisik dan mental pemain.
"Kami sangat rindu bermain di Jatidiri. Bermain di hadapan suporter sangat penting untuk memompa semangat dan meningkatkan kepercayaan diri," tambah Agius.
PSIS akan mencoba bangkit saat bertandang ke markas Persik Kediri pada 23 November 2024. Kemenangan menjadi target mutlak untuk mengembalikan kepercayaan diri dan kembali bersaing di papan atas.(Red.AL)
.jpg)
0 Komentar