Projo Tentukan Arah Baru Pasca-Jokowi: Tetap Relawan atau Jadi Partai Politik?

  


Solo,  tjahayatimoer.net  – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menegaskan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya langkah ke depan Projo setelah ia resmi purnatugas. Ia tidak memberikan arahan khusus, dan pilihan apakah Projo akan bertransformasi menjadi partai politik atau tetap sebagai organ relawan kini berada di tangan Projo.

"Ya terserah Projo," ujar Jokowi saat ditemui di Soto Triwindu, Solo, pada Minggu (27/10/2024). Ketika ditanya apakah ada pesan khusus untuk Projo, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki pesan khusus: "Nggak, nggak ada pesan," pungkasnya.

Kongres Desember: Transformasi Projo Jadi Isu Utama

Projo dijadwalkan menggelar kongres pada Desember 2024, dengan salah satu agenda utama membahas transformasi organisasi. Panel Barus, Bendahara Umum Projo, mengakui bahwa hingga kini arah masa depan Projo masih menjadi pertanyaan besar.

"Pertanyaan ini harusnya sudah terjawab saat kongres kemarin, tapi akhirnya kami reschedule," kata Panel dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu (19/10/2024).

Menurut Panel, transformasi organisasi menjadi penting karena setiap periode—2014, 2019, hingga 2024—memiliki tantangan yang berbeda. Ia menekankan bahwa Projo harus beradaptasi agar tetap relevan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan politik saat ini.

Visi Projo: Menuju Indonesia Emas 2045

Meski awalnya dibentuk untuk mendukung Jokowi, Panel mengungkap bahwa Projo kini bercita-cita memastikan tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

"Projo itu alat perjuangan, dan alat itu harus disesuaikan dengan situasi serta tantangan yang dihadapi. Secara visi, meskipun dulu dibentuk untuk mengawal Pak Jokowi, kini Projo punya cita-cita lebih besar untuk mendukung Indonesia Emas 2045," tegasnya.

Pilihan Jadi Partai Politik Masih Terbuka

Transformasi Projo menjadi partai politik bukanlah hal mustahil, namun masih memerlukan diskusi internal. Panel menekankan pentingnya kelenturan organisasi dalam menyusun strategi baru.

"Dalam perjalanan ini, penyesuaian adalah hal biasa. Organisasi harus lentur untuk tetap relevan," tambah Panel.

Dengan berakhirnya era Jokowi sebagai presiden, Projo kini berada di persimpangan. Kongres mendatang akan menjadi momentum penting dalam menentukan masa depan Projo—apakah tetap sebagai relawan atau bertransformasi menjadi kekuatan politik formal.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar