Program Rp300 Juta Per Dusun, Deny Widyanarko Janjikan Pembangunan Inklusif di Kabupaten Kediri

 


KEDIRI,   tjahayatimoer.net – Calon Bupati Kediri nomor urut 1, Deny Widyanarko, mendapat respons positif dari masyarakat terkait program prioritasnya yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 juta hingga Rp500 juta per dusun setiap tahun. Dalam kampanye menjelang Pilkada 2024, Deny menegaskan komitmennya melalui kontrak politik dan siap mundur jika program tersebut tidak terealisasi dalam dua tahun.  

Sutadi, warga Dusun Bulusoban, Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, mengapresiasi rencana tersebut. Menurutnya, komitmen Deny bukan hanya sebatas janji politik, melainkan bentuk tanggung jawab yang nyata. "Kalau dua tahun berjalan tidak berhasil, Pak Deny siap mundur. Itu sebuah bentuk tanggung jawab yang bagus," ujarnya, Minggu (13/10/2024).  

Sutadi menilai bahwa alokasi dana hingga Rp500 juta per dusun berpotensi membawa dampak signifikan terhadap pembangunan di tingkat lokal. "Kalau program ini benar-benar terlaksana, dusun bisa lebih makmur," ungkapnya.  

Namun, Sutadi mengingatkan bahwa masalah kemiskinan masih menjadi persoalan serius di wilayahnya. "Di sini masih banyak warga miskin. Banyak yang belum terdata dalam program bantuan pemerintah," ujarnya. Ia juga menyampaikan keluhannya soal akses bantuan infrastruktur yang belum merata. "Jalan desa di sini rusak tiga tahun, tapi dana desa katanya diprioritaskan untuk pertanian dulu."  

**Fokus Fleksibel: Infrastruktur hingga Peningkatan Ekonomi**  

Deny Widyanarko menjelaskan bahwa program anggaran per dusun ini bersifat fleksibel, sehingga dapat digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, ekonomi, hingga pertanian dan perikanan.  

"Tujuannya adalah agar tiap dusun dapat menyesuaikan kebutuhan spesifik mereka. Ini mencakup perbaikan jalan, peningkatan ekonomi lokal, dan bantuan sektor pertanian," kata Deny.  

Lebih lanjut, Deny menegaskan bahwa program tersebut hanya membutuhkan 10 persen dari total APBD Kabupaten Kediri, yaitu sekitar Rp352 miliar dari Rp3,6 triliun. "Dengan pengeluaran yang kecil ini, anggaran masih tersisa untuk berbagai program dan kebutuhan lainnya," jelasnya.  

**Kontrak Politik sebagai Bentuk Komitmen**  

Deny juga menandatangani kontrak politik dengan warga, di mana ia berjanji akan mengundurkan diri jika dalam dua tahun masa jabatannya tidak mampu merealisasikan program tersebut.  

"Ini komitmen saya agar warga tidak sekadar menerima janji kosong. Jika dalam dua tahun saya tidak bisa menganggarkan pembangunan dusun, saya akan mundur sebagai Bupati," tegas Deny.  

Program ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan lokal dan memberikan solusi bagi persoalan infrastruktur dan ekonomi yang kerap dihadapi masyarakat di tingkat dusun. Deny optimistis bahwa dengan alokasi anggaran yang tepat, Kabupaten Kediri akan menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar