Pengamat Sarankan Paslon Pilkada Jakarta Lebih Aktif Saling Kritik di Debat

 


Jakarta,  tjahayatimoer.net - Dosen ilmu politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, memberikan pandangannya soal sikap pasangan calon (paslon) yang enggan saling serang dalam pelaksanaan debat Pilkada Jakarta “Kalau tidak saling serang ya bagus, tapi kalau saling mengkritik boleh,” kata Ujang saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Ahad, 6 Oktober 2024.

Ujang menuturkan sikap saling serang dan mengkritik adalah hal yang berbeda. Menurut dia, saling serang saat debat berlangsung adalah sikap yang tidak elegan. “Saya melihat kalau saling serang ya jangan, gak boleh lah gak bagus, tidak elegan,” ujarnya.

Baginya, ketimbang melakukan saling serang, lebih baik setiap paslon saling mengkritisi janji-janji, visi, misi, program adalah hal perlu dilakukan. Menurut Ujang, adanya kritik dalam adu gagasan adalah hal yang sah dan perlu dilakukan agar debat tidak berjalan monoton.

“Agar debat terjadi dinamisasi, agar debat tidak normatif, agar tidak monoton, ya silakan saling mengkritisi kebijakan,” tutur Ujang.

Ujang menambahkan, apabila peserta debat hanya berfokus untuk memaparkan program beserta visi dan misi mereka dan terjadi dalam satu arah, debat akan berlangsung monoton dan melahirkan kejenuhan.

“Saya melihat ya kalau hanya presentasi akan ada kecenderungan, tidak ada ramai, tidak akan bagus,” kata Ujang.

Ia mengatakan, sejatinya perdebatan berjalan dengan dinamis, diisi dengan saling sanggah, dan kritikan. Adapun kritik itu menurutnya harus berbasis pada data yang kuat dengan objektif dan konstruktif. “Kalau ada dinamisasinya, terjadi saling kritik, saling sanggah, itu yang kita tunggu,” kata Ujang.

Menjelang debat perdana yang akan dilaksanakan pada Ahad malam ini, beberapa pihak menyeruakan soal tidak saling serang dalam mengadu gagasan.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mengingatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta bisa fokus menyampaikan visi dan misinya saat pelaksanaan debat perdana Pilgub Jakarta dan diminta untuk tidak saling menyerang secara personal.

"Jangan sampai debat ini menjadi debat kusir, dengan saling menyerang secara personal masing-masing pasangan calon. Yang ditanggapi adalah argumentasinya," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Benny Sabdo di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024.

Sementara itu, dari pihak paslon, jubir tim pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno, Aldy Perdana Putra menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyerang individu lain saat adu gagasan ketika debat berlangsung.

“Dipastikan Mas Pram dan Bang Doel tidak akan menyerang siapapun,” kata Aldy saat dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Ahad, 6 Oktober 2024.

Aldy mengatakan, baik Pramono maupun Doel akan berfokus untuk mensosialisasikan program-programnya yang merupakan solusi dari permasalahan yang ada di Jakarta. (Red.D)

 

 


Posting Komentar

0 Komentar