Bandung, tjahayatimoer.net – Persib Bandung pernah diperkuat tiga pemain Timnas Singapura, yaitu Baihakki Khaizan, Noh Alam Shah, dan Shahril Ishak. Namun, perjalanan karir mereka di Maung Bandung tidak berjalan mulus. Secara khusus, Shahril Ishak mengalami masa sulit ketika berseragam Persib, dan performanya jauh dari ekspektasi.
Harapan Tinggi di Persib Bandung Musim 2010/2011
Shahril Ishak bergabung dengan Persib pada musim 2010/2011 bersama kompatriotnya, Baihakki Khaizan. Sebelumnya, Shahril dikenal sebagai wonderkid Timnas Singapura yang meraih Piala Tiger 2005. Karir klubnya juga cemerlang bersama Young Lions dan Home United (sekarang Lion City Sailors), mencetak 42 gol dari 98 penampilan.
Atas rekomendasi pelatih Persib kala itu, Daniel Darko Janackovic, Shahril didatangkan untuk mengisi lini tengah dan berperan sebagai playmaker. Namun, situasi berubah drastis saat Daniel Darko didepak hanya beberapa hari setelah Shahril bergabung. Pergantian pelatih membawa perubahan yang signifikan bagi karirnya di Persib.
Masalah Adaptasi dan Kendala Posisi
Setelah Darko, Jovo Cuckovic diangkat menjadi pelatih, tetapi kendala bahasa membuat komunikasi antara Jovo dan pemain tidak berjalan efektif. Posisi pelatih kemudian diserahkan kepada Daniel Roekito, yang semakin menyulitkan Shahril karena ia tidak dimainkan di posisi ideal sebagai gelandang tengah, tetapi lebih sering ditempatkan di sayap.
Akibat perubahan tersebut, Shahril kehilangan banyak menit bermain dan lebih sering memulai laga dari bangku cadangan. Ia hanya tampil dalam 11 pertandingan tanpa mencetak gol untuk Maung Bandung.
Selain itu, Shahril harus bersaing dengan Eka Ramdani, gelandang andalan Persib yang menjadi kapten tim. Situasi tersebut membuat Shahril kesulitan berkembang dan akhirnya memutuskan tidak memperpanjang kontraknya.
Berlabuh di Medan Chiefs dan Kembali ke Singapura
Setelah meninggalkan Persib pada 2011, Shahril bersama Baihakki Khaizan bergabung dengan Medan Chiefs di Liga Primer Indonesia (LPI). Namun, petualangannya di Indonesia tidak berlangsung lama. Pada 2012, Shahril kembali ke Singapura dan bergabung dengan Lions XII, mencetak 22 gol dari 34 penampilan.
Karir Selanjutnya dan Pensiun pada 2023
Shahril sempat melanjutkan karirnya di Malaysia bersama Johor Darul Takzim II pada 2013, dan pada 2018 ia kembali ke Home United. Saat itu, ia mencuri perhatian dengan tampil impresif melawan Persija Jakarta di semifinal ASEAN Zone AFC Cup 2018 di Gelora Bung Karno.
Shahril akhirnya memutuskan pensiun pada 2023, menutup karirnya yang gemilang dengan 138 caps untuk Timnas Singapura. Meski tak bersinar di Persib Bandung, Shahril tetap dikenang sebagai salah satu pemain penting di Asia Tenggara dengan pencapaian luar biasa di level klub dan internasional.(Red.AL)
0 Komentar