SURABAYA, tjahayatimoer.net – Poltracking Indonesia baru saja merilis hasil survei terbaru mengenai Pilkada Jawa Timur 2024, yang dilakukan antara 4 hingga 10 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.200 responden dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Hasil survei ini memberikan gambaran jelas mengenai tren kekuatan elektoral para kandidat yang berpotensi mendominasi pemilihan mendatang.
Kepuasan Publik terhadap Gubernur Petahana
Salah satu temuan penting dalam survei ini adalah tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang mencapai 88,2%. Hanya 7,1% responden yang menyatakan ketidakpuasan, menunjukkan dukungan yang kuat terhadap gubernur petahana.
Simulasi Elektabilitas Calon Gubernur
Dalam simulasi elektabilitas calon gubernur, Khofifah memimpin dengan angka 66,7%, diikuti oleh Tri Rismaharini (mantan Wali Kota Surabaya) dengan 24,1%, dan Luluk Nur Hamidah (anggota DPR RI dari Fraksi PKB) hanya 2,8%. Dukungan mayoritas ini menegaskan posisi Khofifah sebagai kandidat terkuat dalam Pilgub Jatim 2024.
Posisi Calon Wakil Gubernur
Untuk calon wakil gubernur, Emil Elestianto Dardak, wakil gubernur petahana, juga unggul dengan 66,3%. Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menyusul dengan 16,2%, dan Lukmanul Khakim di urutan ketiga dengan 4,3%. Emil, yang sebelumnya Bupati Trenggalek, menunjukkan popularitas yang solid di kalangan masyarakat Jawa Timur.
Simulasi Pasangan Calon
Dalam simulasi pasangan calon, duet Khofifah-Emil mendominasi dengan elektabilitas 67,5%. Pasangan Tri Rismaharini-Gus Hans berada jauh di belakang dengan 24,6%, sementara Luluk-Lukman hanya memperoleh 2,8%. Kenaikan elektabilitas Khofifah-Emil sebesar 10,2% dibanding survei sebelumnya menunjukkan tren positif menjelang Pilkada.
Peta Persebaran Elektoral
Survei juga menunjukkan peta persebaran kekuatan elektoral berdasarkan wilayah aglomerasi dan kultural. Pasangan Khofifah-Emil merajai semua wilayah utama di Jawa Timur, seperti Arek (27,5%), Mataraman (26,7%), Tapal Kuda (23,3%), Pantura (13,3%), dan Madura (9,2%). Dukungan ini menandakan bahwa pasangan petahana tidak hanya populer di kota besar tetapi juga mendapatkan dukungan kuat dari berbagai komunitas kultural.
Dukungan Berdasarkan Etnisitas dan Afiliasi Keagamaan
Pemilih dari suku Jawa (79,5%) dan Madura (18,2%) cenderung memilih Khofifah-Emil. Mayoritas responden yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) mendukung pasangan ini dengan angka mencapai 81,7%.
Kualitas Pemimpin yang Diharapkan
Masyarakat juga menyampaikan harapan terkait kualitas yang harus dimiliki pemimpin Jawa Timur lima tahun mendatang. Kriteria kejujuran dan bersih dari korupsi menjadi prioritas bagi 24,8% responden, diikuti oleh kriteria berpengalaman (24,3%) dan pemimpin yang merakyat serta sederhana (17,8%).
Hanta Yuda AR, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, menegaskan bahwa temuan survei ini merupakan gambaran saat ini dan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan dalam dinamika politik hingga pemilihan pada 27 November 2024. Perkembangan isu lokal dan nasional serta strategi kampanye kandidat akan sangat mempengaruhi pergerakan elektoral para kandidat di masa mendatang.(Red.AL)
0 Komentar