Harga Sembako Jawa Timur Stabil, Susu Bubuk dan Daging Sapi Alami Fluktuasi

  


Surabaya,   tjahayatimoer.net – Harga sembako di Jawa Timur pada Selasa (29/10/2024) terpantau stabil tanpa fluktuasi signifikan. Namun, terdapat beberapa komoditas yang menunjukkan sedikit perubahan harga, seperti kenaikan pada susu bubuk merek Indomilk dan penurunan pada daging sapi paha belakang. Informasi harga ini penting, terutama bagi para ibu rumah tangga, untuk mengatur pengeluaran harian mereka.

Berikut daftar harga sembako terkini di Jawa Timur, berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo):

Daftar Harga Sembako 29 Oktober 2024:

  • Beras Premium: Rp 14.280/kg
  • Beras Medium: Rp 12.232/kg
  • Minyak Goreng Curah: Rp 17.226/kg
  • Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 19.101/liter
  • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 16.871/liter
  • Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.031/liter
  • Bawang Merah: Rp 26.311/kg
  • Bawang Putih: Rp 35.279/kg
  • Gula Kristal Putih: Rp 16.593/kg
  • Daging Sapi Paha Belakang: Rp 116.688/kg (-Rp 1.016, turun 0,86%)
  • Daging Ayam Ras: Rp 35.065/kg
  • Daging Ayam Kampung: Rp 67.475/kg
  • Telur Ayam Ras: Rp 25.203/kg
  • Telur Ayam Kampung: Rp 46.548/kg
  • Cabai Merah Keriting: Rp 18.927/kg
  • Cabai Merah Besar: Rp 17.839/kg
  • Cabai Rawit Merah: Rp 31.434/kg
  • Gas Elpiji: Rp 18.370/tabung
  • Garam Bata: Rp 1.453
  • Garam Halus: Rp 9.211/kg

Harga Susu:

  • Susu Kental Manis Bendera: Rp 12.484 (370 gr)
  • Susu Kental Manis Indomilk: Rp 12.342 (370 gr)
  • Susu Bubuk Bendera: Rp 41.376 (400 gr/dos)
  • Susu Bubuk Indomilk: Rp 40.722 (400 gr/dos) (+Rp 3.606, naik 9,72%)

Faktor Perubahan Harga Sembako

Fluktuasi harga sembako di Jawa Timur dipengaruhi berbagai faktor, antara lain:

  1. Permintaan dan Penawaran: Ketika permintaan meningkat sedangkan pasokan terbatas, harga cenderung naik, dan sebaliknya.
  2. Cuaca dan Produksi: Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat memengaruhi hasil pertanian, menyebabkan kekurangan pasokan dan kenaikan harga.
  3. Kebijakan Pemerintah: Regulasi terkait impor, pajak, atau subsidi dapat memengaruhi ketersediaan bahan pokok dan harga di pasar.
  4. Biaya Produksi dan Transportasi: Kenaikan harga bahan baku, bahan bakar, atau upah pekerja berdampak pada peningkatan biaya, yang turut memengaruhi harga sembako.
  5. Kurs Mata Uang: Depresiasi rupiah terhadap mata uang asing membuat barang impor lebih mahal, mempengaruhi harga beberapa komoditas.
  6. Inflasi dan Ekonomi: Tingkat inflasi tinggi dan kondisi ekonomi tidak stabil berkontribusi pada kenaikan harga kebutuhan pokok.
  7. Rantai Distribusi: Kendala logistik seperti kemacetan atau pemogokan dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman dan kekurangan pasokan.

Stabilitas harga sembako sangat bergantung pada pemantauan dan kebijakan tepat pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasar. Harga yang dilaporkan di atas merupakan harga rata-rata di Jawa Timur, dan bisa bervariasi antar pasar di wilayah tersebut.

Bagi masyarakat, mengawasi perubahan harga secara berkala menjadi penting untuk menyesuaikan pengeluaran dan memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan baik.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar