Fauzan Zudi: Perajin Kostum Karnaval Kreatif dari Kediri

 


KEDIRI,   tjahayatimoer.net – Di balik gang sempit di Desa Keling, Kecamatan Kepung, terdapat sosok kreatif bernama Fauzan Zudi. Meskipun rumahnya terletak di antara padatnya permukiman, ia berhasil mencuri perhatian dengan karya seni yang unik, seperti patung naga raksasa dan kerangka gajah.

Fauzan, yang merupakan pekerja bangunan, sedang sibuk menyelesaikan pesanan kostum karnaval ketika ditemui. “Itu kepala naga yang digunakan waktu festival kemarin. Badannya saya titipkan di halaman tetangga,” ungkapnya, sambil menunjukkan kepala naga yang tergeletak di kursi kayu.

Usaha pembuatan kostum karnaval ini baru dimulai Fauzan satu tahun lalu, setelah sebelumnya menjadi perajin ogoh-ogoh sejak 2021. Ia menceritakan bahwa karyanya, seperti ogoh-ogoh berbentuk gajah dan sapi, selalu meraih juara di festival. “Awalnya membuat ogoh-ogoh bentuk gajah, kemudian sapi. Semuanya mendapatkan juara,” kenangnya.

Keunikan Fauzan terletak pada bahan yang digunakannya, yang sebagian besar adalah daur ulang. Kerangka patungnya terbuat dari bambu dan kayu mahoni, sementara lapisan luar memanfaatkan kardus bekas yang dicat. “Dua bahan itu banyak tersedia di sini. Jadi, tidak perlu beli,” jelasnya.

Baru-baru ini, ia menciptakan naga sepanjang tujuh meter, menggunakan kombinasi 30% kayu mahoni dan 70% bambu apus. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar 1,5 bulan. “Meskipun dengan bahan seadanya, saya bisa menciptakan naga yang mirip dengan gambar-gambar,” ujarnya.

Meskipun terkendala sumber daya, Fauzan terus berinovasi. Ketika mengawali pembuatan kostum karnaval, ia mencoba membuat robot transformer dari kardus bekas, tetapi bahan tersebut mudah rusak. Akhirnya, ia beralih ke spon hati, yang menjadi pilihan utamanya. “Biasanya, satu kostum membutuhkan sekitar 20 korek gas,” katanya, menunjukkan dedikasinya terhadap pekerjaan.

Yang menarik, setiap karyanya selalu menyertakan nuansa Indonesia, meskipun terinspirasi dari karakter luar negeri. Misalnya, hiasan ukiran Jepara di sabuk atau corak kotak hitam putih yang memberi nuansa Bali.

Dalam dua bulan terakhir, Fauzan berhasil mendapatkan penghasilan lebih dari Rp 4 juta. “Penyewa kostum terus berdatangan, bahkan harus antre karena koleksi saya terbatas,” tambahnya.

Dengan kreativitas dan ketekunan, Fauzan Zudi telah membuktikan bahwa dari lingkungan yang sederhana pun, lahir karya-karya yang mengagumkan dan menghidupkan semangat seni di Kabupaten Kediri.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar