KEDIRI, tjahayatimoer.net – Peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober menjadi momentum bagi Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk mempercepat upaya pengentasan angka putus sekolah (APS). Data terkini menunjukkan bahwa sekitar 1.600 warga berusia 7-19 tahun di Kota Kediri tercatat tidak bersekolah atau putus sekolah hingga Oktober 2024.
APS mencakup beberapa kategori, yakni warga yang belum pernah sekolah, putus sekolah (drop out), dan tidak melanjutkan setelah lulus dari jenjang pendidikan tertentu.
Menurut Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, pihaknya masih melakukan verifikasi data untuk memastikan kondisi di lapangan. "Kami akan inventarisasi ulang agar datanya lebih akurat," jelas Anang pada Senin (28/10).
Rencana Penanganan APS Melalui Koordinasi Lintas Sektor
Anang menegaskan bahwa untuk menyelesaikan masalah APS, diperlukan kerjasama lintas sektor. Salah satu upaya yang tengah dirumuskan adalah SK Wali Kota tentang penanganan APS, dengan tujuan agar seluruh anak di Kota Kediri dapat menyelesaikan pendidikannya.
Semarak Sumpah Pemuda di Sekolah-Sekolah
Selain fokus pada isu APS, peringatan Sumpah Pemuda 2024 di Kota Kediri juga berlangsung meriah di sejumlah sekolah. Tidak hanya melalui upacara bendera, banyak sekolah mengintegrasikan kegiatan tersebut dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Salah satu contohnya adalah SMPN 1 Kota Kediri, yang menggelar pawai budaya melibatkan siswa kelas VII hingga IX. Dengan mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia, peserta pawai berkeliling rute Jl Diponegoro, Jl Basuki Rahmat, Jl Brawijaya, Jl Mayjen Sungkono, dan kembali ke sekolah.
Bahkan, siswa yang kurang sehat tetap mengikuti pawai dengan menggunakan kursi roda. Anang Kurniawan mengingatkan agar kegiatan seperti ini tidak membebani orang tua, namun tetap meningkatkan kecintaan terhadap budaya Indonesia.
Kegiatan Parade Budaya di Sekolah-Sekolah Lain
Selain SMPN 1, sekolah lain seperti SMPN 4 dan SMPN 8 Kota Kediri juga mengadakan kegiatan serupa. SMPN 4 menggelar parade budaya dengan tambahan lomba teatrikal dan kuis.
"Tiap kelas mengirimkan dua perwakilan untuk menjawab pertanyaan yang diambil dari undian," jelas Yayuk Sadiyastutik Cahyaningsih, Kepala SMPN 4 Kota Kediri. Kegiatan ini dinilai efektif dalam melatih kreativitas dan membangun karakter siswa.
Peringatan Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi ajang selebrasi, namun juga memperkuat nilai kebangsaan di kalangan generasi muda Kota Kediri.(Red.AL)
0 Komentar