Kediri, tjahayatimoer.net – Debat perdana pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri berlangsung meriah di Insumo Kediri Convention Centre (IKCC) pada malam hari. Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk memaparkan komitmen dan program dari masing-masing paslon, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk menggaungkan pelaksanaan Pilkada yang damai.
Ketua KPUD Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, menyampaikan bahwa debat publik ini menjadi platform penting bagi para calon untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada masyarakat.
“Dengan debat publik ini, harapannya masyarakat memilih bukan karena ajakan atau dorongan seseorang, tetapi berdasarkan pemaparan visi misi calon bupati,” ujar Nanang.
Nanang menekankan bahwa Pilkada Kediri merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Kediri dalam memilih pemimpin mereka. Ia mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam menciptakan suasana yang kondusif.
“Untuk jadi baik tidak harus menjelekkan orang lain. Untuk jadi baik cukup disampaikan apa yang membuat Anda harus dipilih warga Kediri,” pesannya.
Debat publik dimulai sekitar pukul 19.30, meskipun para pendukung telah hadir di lokasi sejak sebelum pukul 19.00. KPU membatasi jumlah pendukung yang diperbolehkan hadir, dengan masing-masing pasangan hanya diizinkan membawa 150 orang.
Eka Septiawan Ferydyanto, Komisioner KPU Kabupaten Kediri Koordinator Divisi Sosialisasi, mengungkapkan bahwa pembatasan ini bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pendukung juga tidak diperbolehkan membawa APK. Kecuali APK yang melekat di tubuh seperti kaus, topi, dan sejenisnya,” kata Eka.
KPU menyediakan beberapa atribut pendukung seperti bendera kecil dan APK lainnya, serta melarang barang-barang berbahaya di lokasi debat.
Debat berlangsung dengan penuh semangat, di mana pasangan calon nomor urut satu, Deny Widyanarko-Mudawamah, dan nomor urut dua, Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa, memaparkan program serta visi misi mereka. Selama sesi tersebut, paslon juga menjawab pertanyaan dari panelis, di mana paslon lain memberikan tanggapan. Suasana semakin meriah dengan sorakan dan jargon dari para simpatisan yang saling mendukung.
Untuk memastikan keamanan, ratusan personel Polres Kediri Kota berjaga di area debat.
Sementara itu, KPU Kota Kediri juga mempersiapkan debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri, yang akan dilaksanakan pada 1 November mendatang. Ketua KPU Kota Kediri, Reza Cristian, menyebutkan bahwa teknis pelaksanaan debat sudah ditetapkan dan pertanyaan untuk debat baru akan diterima pada hari pelaksanaan.
“Untuk menjaga kerahasiaan, pertanyaan masih ada di panelis dan baru akan diserahkan ke KPU dalam amplop tertutup pada hari-H,” jelas Reza.
Debat pertama ini mengusung tema “Peningkatan Sumber Daya Manusia, Kualitas Hidup, dan Layanan Publik menuju Kota Kediri yang lebih baik”, dan akan dibagi dalam enam segmen.
Reza menambahkan bahwa semua panelis untuk debat pertama dipilih dari kalangan akademisi dan berasal dari luar kota untuk menjaga netralitas.(Red.AL)
0 Komentar