Jakarta, tjahayatimoer.net – Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan anak TK mengalami kebakaran di Kilometer 03 Tol Wiyoto Wiyono, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (24/10/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Beruntung, seluruh penumpang, termasuk 58 anak TK, guru, sopir, dan kernet, berhasil dievakuasi dengan selamat.
Insiden ini memicu Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk memberikan imbauan penting terkait keamanan instalasi kelistrikan kendaraan. Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan pentingnya perusahaan angkutan umum memastikan instalasi listrik pada kendaraan sesuai dengan standar yang berlaku.
Penyebab Diduga Korsleting Listrik
Menurut Syafrin, kebakaran tersebut diduga dipicu oleh korsleting listrik yang terjadi akibat adanya penambahan beban arus di luar standar. Kondisi ini membuat kabel menjadi panas dan rentan terbakar.
“Penggunaan kabel yang tidak sesuai, sambungan yang tidak tepat, atau isolasi kabel terbuka bisa menyebabkan arus listrik bocor dan memicu kebakaran,” jelas Syafrin pada Sabtu (26/10/2024).
Ia mengimbau perusahaan otobus untuk melakukan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala dan memastikan material kelistrikan sesuai dengan fungsinya. “Pemeriksaan rutin harus dilakukan agar tidak ada kabel yang tertekuk atau pemasangan yang tidak aman, serta hindari penambahan beban daya melebihi kapasitas,” tambahnya.
Rombongan Anak TK Selamat dan Lanjut Wisata ke Ancol
Kejadian ini terjadi saat rombongan anak-anak TK baru saja melaksanakan kegiatan manasik haji di Pondok Gede dan melanjutkan perjalanan ke Ancol. Saat bus mengalami gangguan, sopir segera menepi, namun tiba-tiba api muncul dan membakar bus.
“Begitu terlihat api, semua penumpang langsung dievakuasi ke tempat aman,” ungkap salah seorang guru pendamping.
Meski sempat mengalami kepanikan, para anak-anak dan guru merasa lega karena semuanya selamat. Setelah insiden tersebut, rombongan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus pengganti dan tetap menuju Ancol untuk menikmati wisata.
Evaluasi Dishub DKI: Keselamatan Penumpang Jadi Prioritas
Dishub DKI Jakarta menekankan bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan angkutan umum. "Instalasi listrik yang tidak sesuai standar adalah ancaman serius. Oleh karena itu, pengecekan berkala menjadi wajib," ujar Syafrin.
Selain itu, pihak Dishub juga menyarankan agar perusahaan angkutan menyiapkan bus cadangan dan petugas yang terlatih untuk menangani keadaan darurat seperti ini agar penumpang dapat segera dievakuasi dengan cepat dan aman.
Upaya Ke Depan untuk Menghindari Insiden Serupa
Syafrin berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Ia mendorong perusahaan otobus untuk selalu memprioritaskan keselamatan dengan meningkatkan pengawasan internal, termasuk mematuhi standar teknis kelistrikan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Keselamatan tidak bisa ditawar. Setiap kelalaian kecil bisa berakibat fatal. Kami berharap ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar kejadian seperti ini tidak terulang," tegas Syafrin.
Penutup
Kejadian kebakaran ini menjadi pengingat bahwa aspek keamanan dalam transportasi publik tidak boleh diabaikan. Sinergi antara pemerintah, perusahaan angkutan, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.(Red.AL)
0 Komentar