KEDIRI, tjahayatimoer.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri menggelar sosialisasi mengenai penanggulangan bencana alam dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 Kodim 0809/Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Pagung, Kecamatan Semen, pada Kamis (17/10/2024). Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah tersebut.
Catur Sudarmanto, S.Sos, M.Mb, Sekjen Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur, menjadi narasumber dalam acara ini. Dalam pemaparannya, Catur menekankan pentingnya memperkuat kapasitas relawan dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Dia menjelaskan bahwa program non-fisik TMMD merupakan kesempatan yang tepat untuk memberikan edukasi dan pemahaman terkait bahaya bencana serta langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
“Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini mencakup tindakan mitigasi, pencegahan, hingga penanggulangan bencana. Kami juga membahas langkah-langkah darurat yang perlu diambil saat bencana terjadi, agar masyarakat dapat dengan cepat dan tepat merespons situasi,” ungkap Catur Sudarmanto.
Sosialisasi ini fokus pada ancaman bencana alam yang sering terjadi di wilayah tersebut, seperti tanah bergerak, tanah longsor, dan kebakaran hutan serta lahan. Dengan memahami potensi ancaman ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi kondisi darurat, sehingga dampak dari bencana dapat diminimalisir baik dari segi kerugian material maupun korban jiwa.
Program ini sejalan dengan upaya BPBD Kabupaten Kediri yang terus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam mitigasi bencana. BPBD berharap, melalui sosialisasi seperti ini, masyarakat semakin teredukasi dan mampu berperan sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman bencana.
Sinergi antara BPBD, TNI, dan masyarakat juga diharapkan dapat terus terjalin dalam menghadapi berbagai tantangan bencana. Keterlibatan TNI dalam program TMMD, menurut Catur, sangat membantu dalam memperkuat upaya mitigasi bencana di tingkat lokal, khususnya di desa-desa yang rawan bencana.
Dengan adanya kolaborasi lintas sektor ini, masyarakat Desa Pagung dan sekitarnya diharapkan semakin tangguh dalam menghadapi berbagai risiko bencana. Program TMMD ke-122 ini juga diharapkan mampu mempercepat pembangunan desa, baik dari segi infrastruktur maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Semoga sinergi antara TNI, BPBD, dan masyarakat bisa terus berjalan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan bencana,” tutup Catur.(Red.AL)
0 Komentar