Banyuwangi, 19 Oktober 2024, tjahayatimoer.net – Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi berhasil menduduki posisi tiga besar TPID berkinerja terbaik di wilayah provinsi Jawa Timur untuk kategori kabupaten/kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, kepada Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, dalam acara High Level Meeting (HLM) TPID dan Forum Investasi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Kamis (17/10/2024).
Capaian Inflasi Terjaga di Angka 2,07%
Sugirah menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini dan mengapresiasi kekompakan TPID dan seluruh pemangku kepentingan di Banyuwangi. Berkat kerja keras tersebut, inflasi Banyuwangi selama setahun terakhir dapat ditekan hingga 2,07% dengan IHK 106,46—salah satu yang terendah di Jawa Timur.
"Alhamdulillah, kekompakan tim TPID dan dukungan dari seluruh stakeholder membantu kami menjaga inflasi dengan baik. Kami fokus pada monitoring pasar dan memastikan ketersediaan pangan bersama Bulog dan instansi terkait," jelas Sugirah.
Strategi dan Inovasi Pengendalian Inflasi
Sugirah mengungkapkan beberapa strategi penting yang dijalankan Banyuwangi untuk pengendalian inflasi. Salah satu langkah utama adalah meningkatkan produktivitas bawang merah—komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga—dengan penggunaan teknologi light trap untuk mengurangi serangan hama.
Selain itu, pemerintah daerah rutin melaksanakan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah yang melibatkan pelaku usaha, kelompok tani, BULOG, dan instansi lainnya. Banyuwangi juga memperkuat distribusi bahan pokok dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan meluncurkan inovasi Toko Pengendalian Inflasi Banyuwangi (TOP Si Wangi).
"Kunci keberhasilan kami adalah sinergitas. Mengendalikan inflasi tidak bisa dilakukan secara parsial. Semua pihak harus terlibat aktif," tegas Sugirah.
Kerjasama Antar Daerah Diperkuat
Dalam pertemuan tersebut, beberapa kabupaten di Jawa Timur menandatangani Kesepakatan Bersama (KSB) Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk memperkuat pengendalian inflasi. Kerjasama tersebut melibatkan Banyuwangi dengan Nganjuk, Pasuruan dengan Probolinggo, serta Lumajang dengan Malang.
Langkah ini diharapkan semakin memperkuat koordinasi intra-provinsi dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan distribusi kebutuhan pokok dapat berjalan lancar, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dengan berbagai strategi dan inovasi yang dilakukan, Banyuwangi diharapkan dapat terus mempertahankan stabilitas ekonomi dan memberikan kontribusi positif bagi Jawa Timur.(Red.Tim)
0 Komentar