Perjuangan Tegar Abdi: Atlet Kediri Raih Medali Perak di PON 2024 dengan Semangat Kalimantan Selatan

  


KEDIRI,  tjahayatimoer.net – Seorang pemuda berpostur atletis keluar dari  salah satu rumah di Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto. Dengan tinggi badan 174 sentimeter, sosoknya langsung mencerminkan kedekatannya dengan dunia olahraga.

Pria berusia 21 tahun ini adalah seorang atlet tenis lapangan yang telah menunjukkan prestasi gemilang. Terbaru, ia berhasil meraih dua medali dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. 

“Untuk (nomor) single dapat perak. Sedangkan beregu dapat perunggu,” ucap sang atlet dengan nama lengkap Tegar Abdi Satrio Wibowo ini.

Hanya, dua medali itu bukan untuk Jawa Timur. Melainkan dia peroleh dengan  bendera Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bukankah dia asli putera Kediri? “Ya, tapi saya tak terpilih memperkuat kontingen Jatim (untuk PON). Akhirnya saya mencari daerah yang bisa menampung saya,” terang anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Tegar kemudian menceritakan kronologi hingga dia bergabung dengan kontingen Kalsel. Setelah gagal menembus persaingan di Jatim, dia kemudian berusaha mencari daerah lain yang membutuhkan tenaga atlet tenis. Kebetulan, pada 2020 itu, dia mendapat panggilan dari Kalsel.

“Saya bergabung dengan Kalsel sejak 2020,” aku mahasiswa Universitas Surakarta ini.

Di nomor tunggal, Tegar harus melalui perjuangan keras untuk mencapai puncak. Salah satunya, karena kendala cuaca, partai perempat final dan semifinal harus berlangsung di hari yang sama. Akhirnya, dia berhasil melaju ke final setelah menang atas atlet dari Sumatera Barat dengan skor 6-3, 6-2.

Menariknya, lawan yang dia hadapi di partai puncak tunggal putera PON XXI adalah petenis Jatim, Rifki Fitriadi. Padahal, pertandingan ini harus digelar sehari setelah semifinal.

Dengan tenaga yang belum sepenuhnya recovery, Tegar punya ambisi besar mengalahkan lawan. Dan itu justru jadi bumerang. Dia kalah telak 1-6, 2-6.

“Pertandingannya selama 1 jam 15 menit,” terang anak bungsu pasangan Endro Wibowo - Sri Utami ini.

Tim Jatim, sepertinya, benar-benar jadi pengganggu ambisi Tegar meraih medali emas cabang ini. Sebab, di nomor beregu, timnya juga kalah dari lawan sama.

Bahkan, kegagalan itu mereka dapat ketika pertandingan baru semifinal. Yang hanya membuahkan medali perunggu.

Kegagalannya mendapat medali emas dalam PON tahun ini, tak memupuskan motivasinya untuk meraih prestasi yang lebih lagi.

Apalagi, olahraga tenis sudah dia geluti sejak usia 10 tahun. Sehingga dia bertekad mencapai prestasi yang maksimal.

Berbagai even nasional hingga internasional sudah dia terjuni. Termasuk memperkuat tim Indonesia di Piala Davis, kejuaraan tenis beregu dunia.

Tegar, bersama dengan Anthony Susanto, Tegar Abdi Wibowo, Gunawan Trismuwantara, Nathan Anthony Barki, dan Christopher Rungkat baru saja berlaga di Amman, Jordania.

Di Grup III Asia/Oceania yang berlangsung Juni lalu. Hasilnya, Indonesia tetap di grup III Asia/Oceania setelah nangkring di posisi 7 dari 10 negara.

Posisi itu dicapai setelah membukukan dua kemenangan (dari Malaysia dengan skor 3-0 dam Iran 2-1) serta kalah dari Singapura, Vietnam, dan Arab dengan skor masing-masing 1-2.

Selain itu Tegar juga turun di ajang Asean University Games di Surabaya. Dengan hasil medali emas di nomor beregu dan perak di ganda putera. 

“ASEAN University Games itu ibaratnya SEA Games tapi tingkat universitas,” terang pengagum petenis Novak Djokovic dan Cristopher Rungkat ini.

Di level nasional, beberapa even juga sudah dia ikuti. Seperti Piala Bupati Sukoharjo, mendapat perak di nomor tunggal dan emas untuk ganda putera.

Setelah itu Piala Gubernur Makassar, yang meraih emas nomor tunggal dan perak di ganda.

Sebelum PON di Aceh-Sumut, Tegar sempat mengikuti Mens World Tenis Championship di Nusa Dua Bali.

Sayang, di ajang yang merupakan kalender resmi International Tenis Federation (ITF) itu dia tak mampu berbuat banyak.

Kalah di pertandingan pertama di nomor tunggal dan bertahan di dua babak nomor ganda.

“Di single ketemu petenis Australia. Sedangkan nomor ganda melawan pasangan Australia-Taipe,” terang pemilik ranking 641 ITF ini.   (Red.N)

Posting Komentar

0 Komentar