KEDIRI, tjahayatimoer.net - Area depan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri ricuh kemarin siang. Ratusan personel gabungan diterjunkan menghalau pendemo.
Bentrokan dan aksi lempar kantong plastik berisi air mewarnai demonstrasi. Tak ayal, petugas harus basah-basahan menghalau massa.
Namun, itu baru sebatas simulasi. Itu dilakukan untuk pengamanan Pilkada November nanti. Tercatat, ada ratusan personel gabungan yang diterjunkan.
Tepatnya sebanyak 606 personel. Terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Senkom, Satpol PP, dan Linmas.
“Kami libatkan berbagai pihak untuk menyukseskan Pilkada Kediri,” ujar Kasi Humas Polres Kediri AKP Sriatik.
Polres Kediri nampaknya tidak ingin main-main. Kabag Ops Polres Kediri Kompol Riko Saksono mengaku telah mempersiapkan semuanya. Termasuk simulasi tersebut.
“Sudah ada tiga kali gladi persiapan untuk simulasi ini,” tegas Riko.
Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengatakan pihaknya telah mengurai daerah yang berpotensi konflik.
Beruntung, wilayah Kabupaten Kediri dinyatakan relatif aman. “Tak ada titik rawan, semuanya yang di kediri masuk zona hijau,” tutur Bimo.
Simulasi ini turut dihadiri oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Dia berharap Pilkada 2024 berjalan lancar. Tidak sampai terjadi kerusuhan atau konflik.
“Semoga kericuhan hanya terjadi saat simulasi saja. Tidak saat pilkada nanti,” harap Dhito.(Red.AL)
0 Komentar