Kediri, tjahayatimoer.net - Baju lusuh yang dipakai oleh warga Dusun Duluran, Desa Gedangsewu untuk mengemis dan mengamen, berbanding terbalik dengan pendapatan yang melimpah.
Setiap hari rata-rata mereka bisa membawa pulang uang Rp 250 ribu. Tak ayal, dalam sebulan bisa mengantongi Rp 7,5 juta atau atau setara dengan tiga kali upah minimum kabupaten (UMK)!
Untuk diketahui, UMK Kabupaten Kediri tahun 2024 ini sebesar Rp 2,41 juta per bulan. Para pekerja pabrik dan sejumlah perusahaan di Bumi Panjalu pun tidak sedikit yang mendapat upah tersebut.
Bahkan, masih banyak yang upahnya jauh di bawah UMK karena mereka bekerja di toko atau warung yang memang tidak diwajibkan menerapkan standar upah tersebut.
Namun, sedikitnya ada 30 keluarga di Dusun Duluran, Desa Gedangsewu yang penghasilannya fantastis dari mengemis. “Sehari bisa mendapat Rp 250 ribu.
Sebulan berapa, tinggal mengalikan saja,” aku Ambar (bukan nama sebenarnya, Red), salah satu pengemis di Kampung Duluran.
Banyaknya rupiah yang terkumpul dari menjual rasa iba itu pula, yang membuat warga Kampung Duluran betah menjadi pengemis.
Meski, sekali tempo mereka harus lari tunggang langgang dikejar satpol PP saat razia. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka kapok.
Sebab, setelahnya tetap dilepas dan bisa kembali mengemis keesokan harinya.
Berbeda dengan pekerja yang harus berpeluh keringat setiap harinya, Ambar dan teman-temannya relatif mencari uang dengan cara mudah. “Kari marani (menghampiri orang, Red) sudah dapat uang,” lanjut Ambar dengan entengnya.
‘Kemudahan’ mencari uang itu yang membuat perempuan berusia sekitar 50 tahun itu betah mengemis.
Hal serupa diakui oleh Sriati, warga Kampung Duluran, yang memilih pensiun mengemis karena tenaganya tak lagi muda.
“Sekarang diteruskan oleh anak-anak (anak Kampung Duluran, Red),” sambung Sriati.
Jika Ambar mengemis seorang diri, Sriati sengaja mencari iba dengan mengemis bersama anak kecil.
“Anaknya saya gendong pakai jarik. Dapat lebih banyak uang,” kenang Sriati.
Terpisah, Budiono, 57, warga Dusun Parerejo, Desa Gedangsewu juga memiliki kenalan pengemis dengan penghasilan fantastis.
Tidak hanya menumpuk uang, sang teman juga berhasil membangun rumah besar di Kota Kediri. “Saya pernah diajak berkunjung ke rumahnya di Kota Kediri.
Besar sekali rumahnya. Kaget saya,” paparnya tentang kondisi teman yang juga tinggal di Kampung Duluran itu.(Red.AL)
0 Komentar