Pemerintah Bantah Sewa Ribuan Alphard dan Pakai Pawang Hujan di IKN

 


Jakarta,  tjahayatimoer.net  - Rencana upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dibalut sekian banyak drama. Mulai dari heboh kabar penyewaan ribuan mobil Alphard hingga urusan pemakaian pawang hujan. Pemerintah pun membantah keras dua kabar tersebut.

Pertama, soal kabar pemerintah menyewa ribuan Alphard dengan tarif Rp 25 juta per hari untuk tamu upacara 17 Agustus 2024 ditegaskan tidak akan dilakukan. Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan pemerintah menyediakan bus untuk transportasi utama tamu undangan ke tempat upacara.

Bila benar ada penyewaan hingga seribu mobil mewah pun tampaknya cukup aneh menurut Usman, pasalnya pasti lalu lintas ke IKN akan macet bila hal itu terjadi. Tentu, pemerintah sudah jelas tidak mau momen bersejarah upacara kemerdekaan pertama di IKN tercoreng masalah kemacetan.

"Itu juga kita klarifikasi, Alphard tidak digunakan untuk menuju tempat upacara di IKN. Bayangkan katanya 1.000 Alphard ke sana ya macet, pasti crowded. Maka dari itu pake shuttle ya," jelas Usman Kansong dalam diskusi virtual yang diadakan Trijaya FM, Sabtu (10/8/2024).

"Semua tamu naik shuttle dari Balikpapan, atau barangkali ada dari Samarinda," sebutnya lagi menegaskan.

Menurutnya bisa jadi kabar penyewaan Alphard itu benar, tapi bukan pemerintah yang menyewanya. Bisa jadi para tamu undangan sendiri yang menyewanya untuk digunakan kebutuhan antar jemput tamu undangan dari bandara ke hotel ataupun untuk jalan-jalan setelah upacara selesai dilakukan.

Soal jumlah uang disebut ribuan mobil yang banyak diperbincangkan, Usman juga menilai jumlahnya tidak akan mungkin sebanyak itu.

"Mungkin Alphard disewa untuk di Balikpapan, untuk wira-wiri, penjemputan dari bandara ke hotel, tapi tidak ke IKN. Jumlahnya juga kan nggak sebanyak itu kan," beber Usman Kansong.

Tak Pakai Pawang Hujan
Selain urusan sewa menyewa mobil, muncul kabar juga pemerintah memakai jasa pawang hujan untuk menangani curah hujan yang tinggi di ibu kota baru. Curah hujan tinggi itu dinilai menjadi hambatan di tengah percepatan pembangunan infrastruktur dasar IKN jelang digunakan untuk agenda besar upacara 17 Agustus.

Seorang pawang hujan dari Banyuwangi, Jawa Timur, bernama KRT Ilham Triadi Nagoro mengaku ditugaskan pemerintah untuk menghalau hujan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Seperti diketahui, curah hujan yang tinggi memang dikeluhkan menjadi hambatan utama dalam pembangunan infrastruktur dasar di Kota Nusantara.

Dikutip dari detikJatim, Ilham mengklaim berhasil menghalau hujan di IKN selama 12 hari bekerja di sana. Dia mengaku mendapat penugasan khusus selama 22 hari oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Alhamdulillah setelah 12 hari saya di sini, itu nggak pernah hujan, tapi cenderung panas malah akhirnya disentil pekerja proyek agar dibiarkan hujan dan biar nggak berdebu," kata Ilham kepada detikJatim, Rabu (31/7/2024) yang lalu.

Usman menilai cerita yang diungkapkan Ilham adalah tidak benar. Bahkan, Usman menilai anggapan pemerintah menggunakan pawang hujan adalah hoax.

Soal curah hujan yang menurun di IKN, Usman bilang pemerintah melakukan rekayasa cuaca ilmiah untuk mewujudkannya. Menurutnya, tidak pernah ada satupun perintah ataupun permintaan dari pemerintah kepada pawang hujan manapun.

"Jadi memang dipersiapkan ya rekayasa cuaca. Ingin kami sampaikan tidak benar ya ada perintah dari satu pawang hujan katanya begitu dari Banyuwangi. Itu hoaks ya! Kita menggunakan ilmiah. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk rekayasa cuaca," sebut Usman.

"Tidak benar bahwa ada perintah atau permintaan, atau order dari PUPR atau dari pemerintah kepada si pawang hujan untuk rekayasa cuaca, itu tidak benar," tegasnya lagi.

Dikutip dari Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ditugaskan melakukan modifikasi cuaca menjelang pelaksanaan upacara kemerdekaan 17 Agustus 2024 di IKN. Modifikasi cuaca dilakukan sejak 4 Juli 2024 hingga saat ini guna mengurangi curah hujan di IKN.

"Saat ini BMKG sedang melakukan modifikasi cuaca di IKN," ujar Pelaksana Tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto.

Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membenarkan pemerintah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di IKN bekerja sama dengan BMKG. Dia menjamin cuaca ekstrem hingga banjir tidak akan mengganggu rapat kabinet hingga upacara kemerdekaan di IKN.

Menurut Basuki kegiatan OMC dapat mencegah turun hujan karena dapat menghalau awan potensi turun hujan. Basuki bilang awan potensi hujan tersebut nantinya akan dibawa ke daerah lain.

"OMC, itu water management. OMC itu termasuk dalam komponen water management," kata Basuki saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2024) kemarin.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar