Kediri, tjahayatimoer.net - Cuaca ekstrem mulai mengancam pertanian yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis.
Mengeringnya irigasi itu karena sumber karena tidak ada lagi supply air dari pegunungan. Kesulitan petani mendapatkan air itulah yang berpotensi menyebabkan petani gagal panen.
Ada beberapa titik yang rawan mengalami kekeringan.
Menurut Kabid Pengelolaan Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri Rini Pudyastuti, lokasi yang rawan itu ada di Kecamatan Semen dan Mojo.
Luas lahan yang rawan mengalami gagal panen akibat kekeringan baru 2,5 hektare. “Masih di bawah tiga hektar,” aku Rini -sapaan Rini Pudyastuti.
Walaupun ada potensi puso, hingga kemarin, dispertabun belum menerima adanya laporan terkait gagal panen.
Meski demikian, dispertabun telah menyiapkan beberapa hal untuk mengantisipasi dan menangani kekeringan tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan pipanisasi.
Selain itu pembuatan sumur dalam dan embung.
Untuk itu, pihaknya masih berkoordinasi dengan PUPR. Sejauh ini, untuk menghindari gagal panen, petani biasanya memilih komoditas tanaman yang cocok di musim kemarau seperti tebu.
Hal itu mereka lakukan untuk menghindari puso.(Red.AL)
0 Komentar