Ini TPS-TPS di Kabupaten Kediri yang Rawan Angka Golputnya Tinggi

  


KEDIRI,   tjahayatimoer.net  - Pengurangan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pilkada November berdampak pada minat warga untuk memilih.

Sebab, pengurangan jumlah TPS menyebabkan lokasinya semakin jauh. Sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya golput. 

Lokasi yang dianggap rawan itu bisa terjadi di desa yang berada di pelosok. Misalnya di Desa Petungroto, Kecamatan Mojo.

Di sana, ada tiga dusun yang berada di pelosok. Yakni Dusun Jengglik, Dusun Dliman, dan Dusun Jabon.

Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu, jarak rumah warga ke TPS ada yang mencapai satu kilometer.

Karena pada pada pemilihan kepala daerah jumlahnya TPS berkurang sehingga dari 9 titik kini menjadi 5 titik. Pengurangan itulah yang menyebabkan jarak rumah warga ke TPS semakin jauh.

Akibat pengurangan itu’, jaraknya semakin jauh bahkan ada yang sampai 2 kilometer. Dengan medan yang terjal dan naik turun.

“Seperti Dukuh Jengglik ini untuk ke TPS harus melintasi desa lain yakni Desa Pamongan,” ungkap Suparni, Kasi Pemerintahan Desa Petungroto, Kecamatan Mojo.     

Dia khawatir lokasi TPS yang semakin jauh dapat memengaruhi antusiasme warga untuk datang ke TPS. Suparni menyebutkan, selama ini, antusias warga untuk ikut pemilihan kepala daerah cukup tinggi.

Tingginya partisipasi pemilih di Desa Petungroto itu pernah mencapai 90 persen. Harapannya angka itu bisa kembali terealisasi.

Minimal bisa menyamakan angka kehadiran pada pemilihan presiden pada Februari lalu yang mencapai 70 persen.

Sementara itu, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Kediri, Eka Septiawan Ferydyanto mengatakan, untuk mengantisipasi agar warga tidak golput maka perlu dilakukan upaya yang membuat masyarakat tertarik datang ke TPS.

Misalnya, dengan memberikan embel-embel doorprize pada warga ketika melakukan pencoblosan.

“TPS terunik juga akan dinilai. Upaya-upaya seperti ini yang perlu dilakukan agar warga tertarik dan tetap melakukan pencoblosan,” jelasnya.

Berkaca pada pilpres lalu, dia mengklaim jika kehadiran warga di daerah terpencil terbilang tinggi. Rata-rata di angka 80 persen.(Red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar