BLITAR, tjahayatimoer.net - Belasan tokoh yang mengikuti penjaringan calon kepala daerah (cakada) PDIP harus memendam sabar.
Betapa tidak, hingga kini partai berlambang banteng moncong putih itu belum juga mengeluarkan rekomendasi (rekom) maupun surat tugas kepada kader untuk mengikuti Pilkada 2024
.Bahkan, tidak menutup kemungkinan figur yang bakal diusung PDIP pada Pilkada 2024 di luar wajah-wajah yang sudah mengikuti penjaringan di DPC.
Sebab, jurus untuk mendapatkan rekomendasi tidak hanya melalui penjaringan di tingkat DPC. Karena di DPD dan DPP parpol juga bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan tiket mengikuti pilkada.
“Sama seperti di Kota Blitar. Sampai saat ini belum ada (tokoh yang mendapatkan surat tugas atau rekom PDIP, Red),” ujar Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto, Rabu (19/6/2024).
Pada penjaringan bacakada PDIP yang ditutup pertengahan Mei lalu, ada sekitar 14 tokoh dan kader yang sudah mengembalikan formulir.
Tak hanya kader internal, beberapa kader luar daerah juga mencoba mendapatkan kepercayaan PDIP diusung pada Pilkada 2024. Tak terkecuali, Hengky Kurnaiawan, artis sekaligus mantan Bupati Bandung Barat.
Sayangnya, warga asli Kecamatan Srengat tersebut justru sudah mendapatkan surat sakti untuk mengikuti kontestasi pilkada di Kabupaten Bandung Barat.
Padahal, Hengky digadang menjadi salah satu figur kuat untuk berlaga di Pilkada Kabupaten Blitar.
“Pastinya saya tidak tahu, tapi infonya begitu. Mungkin prospeknya (menang, Red) lebih bagus di Kabupaten Bandung Barat,” katanya.
Diduga, PDIP belum menemukan figur atau sosok kuat berkompetisi. Padahal, PKB dan Gerindra sudah memilih figur yang kini dijagokan untuk pilkada.
Disinggung mengenai peluang daftar cakada melalui DPD dan DPP, Rijanto tidak menampik potensi tersebut.
Mantan Bupati Blitar ini juga tidak bisa menjamin rekomendasi PDIP pasti jatuh kepada salah satu satu peserta penjaringan. Alasannya, politik sangat dinamis.
“Dalam politik serba mungkin. Kalau yang ikut penjaringan di DPC itu tidak kompetitif, mungkin DPD bisa buka, dan DPP juga bisa buka. Itu kan nasional,” terangnya.
Beredar isu salah satu anggota Fraksi PDIP DPR RI, Sri Rahayu disebut-sebut bakal menjadi pilihan cakada yang diusung PDIP.
Terkait hal ini, Rijanto juga irit bicara. “Saya belum tahu soal itu, coba dikonfirmasi kepada beliau langsung,” tuturnya.
Tak hanya PDIP, PKB juga masih belum mendapatkan figur yang cocok untuk disandingkan dengan Rini Syarifah. “Ditunggu saja,” kata Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar, Muhamad Rifai.
Berbeda dengan PDIP, tak banyak figur tokoh yang mengikuti penjaringan di partai pemenang Pilkada 2020 ini. Meski begitu, Rifai menegaskan bahwa ada banyak cara untuk mendapatkan tokoh pilihan.
Sebab, penjaringan bacakada tidak hanya berlaku di tataran lokal. Tapi, juga bisa diupayakan melalui tingkat provinsi maupun pusat.
“Saya rasa semua partai memiliki mekanisme yang hampir sama dalam penjaringan ini. Selain di tingkat lokal, DPW dan DPP juga menjaring tokoh-tokoh terbaik untuk mengupayakan kemenangan pada Pilkada 2024,” tandasnya. (red.AL)
0 Komentar