Sejarah Hari Bhayangakara 1 Juli, Soekarno Jadi Kapolri Pertama

 


 tjahayatimoer.net - Tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara atau hari ulang tahun (HUT) Kepolisian Republik Indonesia (Polri).  Tahun ini, Hari Bhayangkara 2024 atau HUT ke-78 Bhayangkara jatuh pada Senin (1/7/2024). Bertepatan dengan momentum nasional ini, kenali sejarah Hari Bhayangkara yang diperingati setiap 1 Juli. 

Sejarah Hari Bhayangkara  Hari Bhayangkara atau HUT Polri ditetapkan setiap 1 Juli tak lepas dari sejarah panjang badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum ini.

Sejumlah orang mengira, 1 Juli merupakan tanggal terbentuknya Polri. Tapi, hal itu keliru. Dilansir dari laman resmi Polri, momentum Hari Bhayangkara dipilih pada tanggal ini bertepatan dengan turunnya Penetapan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 1946. Peraturan yang terbit pada 1 Juli 1946 tersebut mengubah kepolisian yang semula terpisah sebagai kepolisian daerah, menjadi satu kesatuan nasional. Sebelumnya, kepolisian berada di bawah Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara. Tanggung jawabnya semula hanya pada masalah administrasi. Sedangkan masalah operasional diserahkan kepada Jaksa Agung. Kemudian setelah turun PP tahun 1946 No. 11/S.D., Djawatan Kepolisian Negara bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Dinukil dari buku "Sejarah Indonesia dari proklamasi sampai Pemilu 2009" oleh A. Kardiyat Wiharyanto, Soekarno sebagai pemimpin tertinggi negara kala itu ditetapkan menjadi Kapolri pertama.  Sejak itulah, tanggal 1 Juli setiap tahun diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini.

Sejarah Polri Nama Bhayangkara juga tak lepas dari sejarah panjang Nusantara. Cikal bakal pembentukan Polri dimulai pada zaman Kerajaan Majapahit. Saat itu patih Gajah Mada membentuk pasukan pengaman bernama Bhayangkara yang bertugas melindungi raja dan kerajaan. Memasuki masa kolonial Belanda, para penjajah membentuk pasukan-pasukan penjaga yang terdiri dari orang pribumi untuk menjaga aset dan kekayaan warga Eropa yang tinggal di Hindia Belanda.(red.AL)

Posting Komentar

0 Komentar