KEDIRI , tjahayatimoer.net- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mulai bergerilya turun ke bawah. Komisioner KPU bersama dengan petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) mendatangi rumah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan publik figur.
Salah satu yang dikunjungi adalah rumah Heppy Rismanda Hendranata alias Happy Asmara di Kecamatan Ringinrejo. Kemarin, KPU bersama Pantarlih melakukan pencocokan dan penelitian (coklit). Menurut Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim, coklit dilakukan secara serentak, kemarin.
"Coklit dilakukan serentak se-Jawa Timur. KPU Jatim punya target satu juta coklit dalam satu hari," terang Nanang.
Untuk memenuhi target tersebut, KPU Kabupaten Kediri mengambil langkah cepat. Yakni berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh figur publik. Setelah berkoordinasi, petugas lalu mendatangi kediamannya untuk coklit. Tahapan ini sekaligus momentum untuk menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November 2024 dan menggunakan hak pilihnya.
Menurut Nanang, sosok Happy Asmara punya pengaruh terhadap masyarakat. Harapannya,publik figur seperti dia bisa mengajak masyarakat untuk ikut pencoblosan. “Kami berharap partisipasi di Pilkada nanti bisa tinggi," ucapnya.
Sayangnya, saat berkunjung Nanang dan petugas Pantarlih tidak bertemu dengan Happy Asmara. Dia tidak ada di rumah. Petugas yang melakukan coklit hanya ditemui ibunya. Dia memberikan berkas untuk keperluan coklit.
Nanang mendatangi rumah Happy bersama Ketua Bawaslu Kabupaten Kediri M. Saifuddin Zuhri. "Keluarganya tadi menyampaikan permohonan maaf karena beliau (Happy Asmara, Red) tidak ada di rumah. jika sudah kembali nanti akan bikin video berisi ajakan masyarakat Kabupaten Kediri untuk datang ke TPS di 27 November," bebernya.
Nanang menugaskan satu pantarlih untuk melakukan coklit sebanyak 10 orang atau 10 Kartu Keluarga dalam sehari. "Totalnya bisa sekitar 40 ribu per hari untuk Kabupaten Kediri dalam pelaksanaan coklit," ungkapnya.(red.i)
0 Komentar