Kelangkaan Elpiji Melon Mengguncang Kota Kediri, Pembelian Dibatasi Satu Tabung per KTP

 


Kediri , tjahayatimoer.net– Kelangkaan elpiji melon meluas ke Kota Kediri. Warga di Kecamatan Mojoroto mengeluhkan sulitnya mencari elpiji tiga kilogram atau elpiji melon. Kalaupun ada toko atau pangkalan yang memiliki stok, pembelian dibatasi hanya satu tabung untuk satu kartu tanda penduduk (KTP).

Seperti diungkapkan oleh Ani, salah satu pedagang makanan di Kelurahan Campurejo. Dia terpaksa menghemat pemakaian ga saat memasak. Sebab, saat ini pembelian dibatasi. “Sekarang harus benar-benar berhemat. Saya hanya bisa beli satu tabung,” kata Ani.

Kelangkaan elpiji menurutnya sudah terjadi selama sebulan terakhir. Kebijakan pembatasan diterapkan oleh para pengecer. Sebab, stok yang mereka dapat dari pangkalan juga terbatas. “Padahal biasanya saya butuh dua tabung. Itu saja biasanya masih kurang,” lanjutnya.

Bagaimana cara Ani menghemat? Dia terpaksa mengurangi jumlah masakan yang dijual. Jika biasanya dia bisa memasak hingga 15 jenis makanan dan lauk-pauk, sekarang dia hanya membuat delapan jenis saja.

“Sebenarnya sudah ada langganan (pengecer elpiji, Red) tapi ya gitu, nggak setiap hari ada (stok elpiji, Red),” terang Ani. Perempuan berambut sebahu itu mengaku sudah mengeluhkan kondisi elpiji yang langka ke pengecer langganannya. Namun, mereka juga tidak bisa berbuat banyak. Sebab, jumlah yang diterima juga berkurang.

Hal senada diungkapkan Suparmin, 59, pengecer elpiji di Kelurahan Lirboyo, Mojoroto. Menurutnya, pasokan elpiji melon mulai langka sejak sebulan terakhir. Jika biasanya dia mendapat kiriman hingga dua atau tiga kali dalam seminggu, sekarang hanya mendapat satu kali kiriman. “Sekali kirim dapat 15 tabung, sekarang langsung habis karena sudah ada yang pesan,” paparnya.

Suparmin mengaku sudah banyak mendapat keluhan dari pelanggan. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak karena stoknya memang terbatas. Terkait harga, lansia itu mengaku menaikkan harga sebesar Rp 1.000 per tabung. Jika sebelumnya dijual Rp 19 ribu per tabung, kini menjadi Rp 20 ribu.

Sesuai petunjuk pangkalan, Suparmin juga menjual elpiji sesuai KTP yang dibawa pembeli. “Kalau bawa satu KTP yang diberi satu tabung. Harus sesuai dengan KTP (identitas pembeli, Red),” tandasnya.(red.i)

 


Posting Komentar

0 Komentar