Dua Menteri Jokowi Buka Suara soal Kasus Polwan Bakar Suami gegara Judi Online

  


Jakarta,   tjahayatimoer.net  - Dua Menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait kasus seorang polisi wanita (Polwan) di Mojokerto, Jawa Timur, yang membakar suaminya gegara judi online.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai, kasus pembakaran terhadap Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) oleh istrinya yang merupakan seorang Polwan, Briptu FN di Mojokerto, Jawa Timur, sudah masuk pada level sangat parah.

"Sudah sangat parah lah, kita sudah tau lah itu," ucap Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 10 Juni 2024, usai menghadiri rapat terbatas terkait Upacara HUT Ke-79 RI.

Kendati demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut alasan kasus tersebut sudah sangat parah. Ia hanya mengatakan, lebih baik pendalaman kasus tersebut ditanyakan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

"Tanya ke Pak Kapolri dong, masa tanya ke saya," ujar Muhadjir.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi juga angkat bicara terkait kasus tersebut. Sambil berkelakar, Budi mengatakan, perempuan lebih kejam dari laki-laki saat membicarakan kasus tersebut.

“Selanjutnya ini juga hot ini, soal judi online. Kita harus berduka cita karena ada polisi yang, ketika saya baca beritanya siapa yang melakukan istrinya ya,” kata Budi saat sedang mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI, Jakarta pada Senin, 10 Juni 2024.

Budi kemudian menyampaikan selentingan komentarnya sambil berseloroh. “Ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya. Ini tanpa gender stereotype loh, yang istrinya membunuh suaminya polisi,” ucap Budi diikuti beberapa tawa dari peserta rapat lainnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, kasus tersebut bukan pertama kalinya ada korban nyawa akibat judi online. Sebelumnya, dia berujar, ada juga kasus anggota TNI yang bunuh diri karena utang judi online.

Budi kemudian menyatakan judi online adalah masalah yang punya berbagai dimensi. Maka dari itu, pemberantasan judi online bukanlah tugas satu kementerian saja.

Dia menyampaikan bahwa lembaga-lembaga lain seperti Kepolisian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Bank Indonesia (BI) juga turut memiliki peran dalam menurunkan kasus judi online di Tanah Air.

“Ini ada urusan soal payment system, ini ada urusan soal lobi luar negeri. Karena Internet ini kan borderless, lintas negara. Servernya di negara lain,” ujar Budi.

Diwartakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mengungkap motif Polwan berinisial Briptu FN membakar suaminya Briptu RDW yang juga anggota Polri di Mojokerto.

"Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto di Surabaya, Ahad, 9 Juni 2024.

Ia menambahkan, percekcokan yang terjadi pada pasangan suami istri polisi ini dimulai ketika korban pulang ke rumah. Awal percekcokan itu disebut lantaran sang istri, Briptu FN, kesal terhadap perilaku korban yang disebutnya kerap menghabiskan uang rumah tangganya untuk main judi.

Lebih lanjut, perwira polisi dengan tiga melati emas itu mengatakan percekcokan itu terjadi setelah korban pulang dari tempatnya bekerja di Polres Jombang.

Sesampainya di rumah yang terletak di asrama polisi di Jl. Pahlawan Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, korban dan istrinya terjadi cekcok. Percekcokan itu berlanjut dengan penyiraman bensin oleh Briptu FN pada sang suami.

Menurut Dirmanto, tidak jauh dari posisi korban, terdapat sumber api yang tidak disebutkan secara jelas. Alhasil, percikan bensin membuat api menyambar korban.(red.Al)

Posting Komentar

0 Komentar