Ribuan Siswa di Kota Kediri Terlempar dari PPDB SMP Jalur Siswa Miskin


KEDIRI,   tjahayatimoer.net  - Pendaftar penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP jalur afirmasi membeludak. Kuota sebesar ratusan bangku yang disiapkan, diperebutkan oleh ribuan siswa. Karenanya, meski hasil untuk jalur khusus siswa miskin ini belum diumumkan, dipastikan ada sekitar 1.500 siswa yang terlempar atau tidak diterima.

Data yang dihimpun koran ini menyebutkan, pagu jalur afirmasi untuk sembilan SMP negeri di Kota Kediri hanya 475 anak. Namun, jumlah pendaftar total mencapai 2.016 siswa. Dengan demikian, total ada 1.540 siswa yang tidak akan diterima atau tersingkir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri M. Anang Kurniawan melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Ibnu Qoyim mengatakan, selanjutnya peserta didik tinggal menunggu hasil seleksi. Menurutnya, mekanisme seleksi akan langsung dilakukan melalui sistem PPDB online. Dengan begitu, siswa bisa langsung mengecek hasil pendaftarannya pada Jumat (31/5) nanti. “Nanti akan langsung tertera saat siswa mengecek dengan NIK,” ujar Ibnu.

Dengan banyaknya pendaftar, menurut Ibnu seleksi jalur afirmasi dilakukan berdasar beberapa pertimbangan. Di antaranya nilai dan tempat tinggal. Faktor lokasi tempat tinggal itu diterapkan untuk mendekatkan siswa dengan sekolah. “Karena biasanya afirmasi itu siswa kurang mampu. Jadi diusahakan sekolahnya juga yang dekat dengan rumah,” lanjutnya.

Adapun dari hasil pendaftaran jalur afirmasi, rentang nilai rata-rata pendaftar di tiap sekolah juga sudah dimunculkan. Di situs https://ppdb.kedirikota.go.id/, nilai terendah dan tertinggi di masing-masing SMP negeri sudah bisa dilihat oleh masyarakat.

Di kolom statistik itu, diketahui nilai terendah di seluruh SMP negeri mencapai 91,88. Yakni, di SMP Negeri 7 Kota Kediri. Sedangkan nilai tertinggi tercatat 97,48. Yaitu di SMP Negeri 4 Kota Kediri.

Terkait rata-rata nilai yang tinggi itu, Ibnu membenarkannya. Nantinya rentang nilai tersebut juga jadi acuan pendaftaran PPDB jalur lainnya. Khususnya jadi acuan jalur zonasi SMP yang dibuka pada 24 – 26 Juni mendatang. “Belum tentu acuannya pasti segitu, tetapi berkisar itu,” tandas Ibnu.

Sementara itu, tahap verifikasi data untuk PPDB SMA/SMK hari pertama kemarin diwarnai banyaknya orang tua yang salah tujuan sekolah. Tidak sedikit siswa yang mendatangi lembaga di luar sekolah yang direkomendasikan oleh sistem PPDB. 

Untuk diketahui, saat mengambil personal identification number (PIN) siswa sudah diberi rekomendasi sekolah yang menjadi tempat verifikasi. Rupanya, tidak sedikit orang tua yang mendatangi sekolah di luar rekomendasi tersebut. Akibatnya, operator tidak bisa melayani verifikasi berkas mereka.

Seperti yang dialami oleh Elsa Andrea. Siswa asal Semampir itu kemarin terlihat terburu-buru mengambil nomor antrean verifikasi di SMAN 1 Kediri. Sebelumnya dia mengaku sudah mengantre verifikasi berkas di SMAN 2 Kediri namun ditolak. Sebab, rekomendasi sekolah yang tertera di sistem mulai dari SMAN 1 Kediri, SMKN 2 Kediri, dan SMAN 7 Kediri. “Tadi (28/5) sudah menunggu lama (di SMAN 2 Kediri, Red) tapi pas di operator ditolak,” ungkap Elsa.

Setelah mengetahui kejelasan rekomendasi sekolah, Elsa dan ibunya langsung menuju SMAn 1 Kediri. Namun, ternyata kuota siswa yang mengajukan verifikasi berkas di sana sudah banyak. Karenanya, dia berencana kembali hari ini jika kemarin belum bisa dilayani.

Hal senada juga dialami Zahwa Citra asal MTSN 2 Kediri. Dia juga ditolak oleh verifikator karena mendatangi sekolah yang tak sesuai rekomendasi di sistem PPDB Jatim. Seperti Elsa, Zahwa juga mengantre di SMAN 2 Kediri. Padahal, rekomendasi sekolah yang diterimanya mulai dari SMAN 1 Kediri, SMAN 7 Kediri, SMAN 8 Kediri, SMKN 1 Kediri dan SMKN 2 Kediri.

Terpisah, Kasi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Provinsi Jatim Wilayah Kediri Chairul Effendi membenarkan terkait ketaatan daftar sekolah untuk verifikasi berkas. “Rekomendasi sekolah untuk verifikasi itu diatur agar siswa tidak menumpuk di sekolah tertentu. Siswa bisa memilih yang terdekat (dari sekolah yang direkomendasikan, Red),” jelas Chairul. (red.Al)

Posting Komentar

0 Komentar