Landak, 20 Mei 2024, tjahayatimoer.net - Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat turut aktif dalam mengurangi dampak iklim ekstrem terhadap pertanian dengan menggelar kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional. Salah satu pelaksanaan SLI di Kalimantan Barat pada tahun ini dilakukan di Desa Amboyo Selatan, Kecamatan
Ngabang, Kabupaten Landak yang diselenggarakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 20 hingga 22 Mei 2024.
Acara pembukaan dan tanam perdana SLI Operasional Kabupaten Landak yang diselenggarakan tangal 20 Mei 2024 ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Pj. Bupati Landak Samuel,SE,M.Si , Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Hartanto,ST,MM, Asisten II, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Kepala BAPEDA, Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat Luhur Tri Uji Prayitno,SP,M.Ling, Sekretaris DPPKP, Forkopincam Ngabang, Kades Amboyo Selatan, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait.
Menurut Hartanto ST, MM, selaku Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, SLI Operasional ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai dengan program pemerintah. Dalam kegiatan ini, terlibat sebanyak 90 orang peserta, terdiri dari petani dan PPL (Petugas Penyuluh Lapangan).
Hartanto berharap bahwa SLI dapat meningkatkan pemahaman petani terhadap informasi iklim, sehingga mereka dapat mengantisipasi dampak negatif terhadap hasil panen dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Pj. Bupati Landak Samuel, juga menyambut baik kegiatan SLI ini, mengingat pentingnya pemahaman terhadap kondisi iklim dalam pengelolaan pertanian. Ia mengingatkan bahwa cuaca memiliki dampak besar terhadap produktivitas pertanian, dan SLI dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petani dalam menghadapi perubahan iklim.
Dalam sambutannya, Samuel juga menekankan pentingnya pengetahuan yang didapat dari SLI untuk disebarluaskan kepada petani lainnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas. Dengan adanya kegiatan SLI ini, diharapkan petani dapat meningkatkan keahlian dan hasil produksi
pertanian yang lebih baik, serta beradaptasi dengan fluktuasi iklim yang terus berubah. Ini merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan pemahaman petani mengenai adaptasi terhadap perubahan iklim, sehingga pertanian di Kabupaten Landak dapat berkembang secara berkelanjutan.(red.Al)
0 Komentar