Denpasar, tjahayatimoer.net - Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan ada peluang SMA/SMK Swasta masuk ke dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025. Rencana itu akan dibicarakan dengan pemerintah pusat.
"(Sekolah swasta masuk sistem PPDB) nanti setelah tahun ini. Kami harus koordinasi dahulu dengan pemerintah pusat. Apa persyaratannya dan sebagainya," kata Boy di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Sabtu (1/6/2024).Boy mengatakan sekolah swasta di Bali belum dapat dimasukkan ke dalam sistem PPDB tahun ini seperti di provinsi lain. Dia tidak mengatakan gamblang apa saja kendalanya meski sudah ada Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud).
"Nanti kami sesuaikan dengan petunjuk teknisnya," kata Boy singkat.
Begitu pula soal pemberian bantuan operasional sekolah (BOS) tingkat nasional dan daerah (BOSDA). Boy mengatakan BOS nasional memang mampu memberikan bantuan untuk SMA dan SMK swasta.
Namun, pemerintah provinsi Bali belum dapat menyalurkan BOSDA untuk sekllaj swasta. Dia beralasan APBD Bali tahun belum mencukupi untuk menyediakan BOSDA bagi SMA dan SMK swasta.
"Kondisi keuangan kami (Pemprov Bali) belum memadai untuk itu. Tapi payung hukumnya sudah ada. Mudah-mudahan tahun depan, payung hukum dan anggaran ada, sudah bisa dilaksanakan bantuan kepada sekolah swasta," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Balitbang Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) I Made Gede Saskara meminta sekolah swasta dimasukkan ke skema Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Skemanya dengan memberi dua pilihan sekolah negeri dan swasta kepada calon siswa. Misalnya, pilihan satu sekolah negeri dan yang kedua adalah sekolah swasta.
Senada, Anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais memandang sekolah swasta memang harus dimasukkan ke dalam sistem PPDB. Meski, ada kemungkinan tidak semua siswa akan memenuhi kuota atau daya tampung di sekolah swasta.(red.Al)
.jpg)
0 Komentar