Sehingga, dengan kondisi ini menandakan adanya penurunan tamu menginap sekitar 20 persen dibandingkan libur Lebaran 2023 lalu. Meski begitu, para pengelola hotel masih bersyukur adanya peningkatan tamu hotel yang menginap dibandingkan selama satu bulan puasa yang sepi, meskipun tidak signifikan.
"Rate harga juga tidak naik, pakai publish rate memang lebih tinggi dari pada biasanya, tapi tidak naik-naik banget," ujar Sujud. Sebab penurunan okupansi hotel di Kota Batu Menurut Sujud, berkurangnya okupansi hotel di Kota Batu ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya kecenderungan wisatawan berlibur di daerah lainnya yang menawarkan atraksi wisata baru. "Atau daya beli masyarakat yang kurang untuk mau mengeluarkan uang untuk berlibur, kemudian jarak liburan yang terlalu dekat, tutur dia.
Sujud juga berpendapat, dekatnya jarak libur Natal-tahun baru dan Lebaran yang berdekatan, membuat orang memilih untuk bersilaturahim ke sanak saudara daripada berwisata. Para pengelola hotel di Kota Batu hanya berharap saat momen libur pelajar sekolah pada Juni mendatang bisa mendongkrak okupansi. "Bulan Juni itu harus bagus lagi karena ada momen libur anak sekolah. Kalau masih stagnan, ya mungkin faktor daya beli masyarakat, atau juga persaingan destinasi wilayah di daerah lainnya," katanya.
0 Komentar